Berita Palembang
Kasus ISPA di Sumsel Melonjak Tiga Bulan Terakhir, Kasus Terbanyak Terjadi di Bulan September
Faktor penyebab utama terjadinya infeksi bisa karena virus, bakteri, jamur dan bisa juga disebabkan oleh polusi udara.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami peningkatan signifikan dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, tren kenaikan kasus mulai terlihat sejak Juli 2025.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumsel, Ira Primadesa, menjelaskan bahwa peningkatan kasus terjadi secara bertahap dari Juli hingga September.
"Kasus ISPA mulai meningkat dalam tiga bulan terakhir. Pada Juli tercatat 45.170 kasus, Agustus naik menjadi 48.194 kasus, dan September mencapai 48.745 kasus,” kata Ira, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, keluhan penderita ISPA terbanyak berupa batuk, kesulitan bernapas, dan demam. Kondisi itu disebabkan virus, bakteri, jamur dan polusi udara.
"Yang dilaporkan adalah semua kasus dengan keluhan ataupun gejala yg bervariasi pada saat berkunjung ke fasyankes, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat," katanya.
Menurutnya, faktor penyebab utama terjadinya infeksi bisa karena virus, bakteri, jamur dan bisa juga disebabkan oleh polusi udara.
Dia merincikan, kasus ISPA pada Januari terdata sebanyak 42.484 kasus, Februari 45.356 kasus, Maret 42.550 kasus, April 39.910 kasus, Mei 39.209 kasus, dan Juni 38.740 kasus.
Penderita ISPA terbanyak terdata di Palembang dengan total kasus dari Januari-September 109.843 kasus.
Lalu, Banyuasin 45.187 kasus, Muara Enim 40.179 kasus, Musi Banyuasin 36.843 kasus, Ogan Komering Ilir (OKI) 29.593 kasus, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 23.081 kasus, Lahat 21.440 kasus, dan Ogan Komering Ulu (OKU) 20 458 kasus.
"Palembang tinggi karena dengan kepadatan jumlah penduduk yang cukup tinggi dan pencemaran udara, banyaknya kendaraan yang mengeluarkan kandungan zat beracun," katanya.
Untuk mencegah penularan, masyarakat diimbau menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti minum air putih yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi seimbang terutama sayur dan buah, mencuci tangan dengan sabun, serta cukup istirahat.
“Gunakan jaket atau payung saat keluar rumah agar tidak kedinginan atau kehujanan. Sebaiknya juga memakai masker dan menjaga etika batuk,” katanya.
Ia menambahkan, jika mulai merasa tidak enak badan, segera beristirahat dan beri tahu orang tua atau guru agar dapat segera ditangani.
“Mari kita jaga kesehatan bersama, supaya tetap ceria dan semangat belajar meski cuaca sering berubah,” kata Ira.
| Menuju Kota Layak Huni, Berikut Masukan Para Ahli untuk Kota Palembang |
|
|---|
| Minta Uang Buat Beli Susu Anak Ibu Muda di Palembang Dianiaya Suami |
|
|---|
| SOSOK Lurah 20 Ilir Satu Palembang Padrinaldo, Dari Status Tenaga Honorer Kini Dipercaya Jabat Lurah |
|
|---|
| Sungai Rasau Ditimbun, Komisi III DPRD Palembang Turun ke Lapangan |
|
|---|
| Muscab dan Pelantikan DPW PAN Sumsel Bakal Digelar Bulan Depan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.