Cekcok di Sekolah, Guru PNS di SMAN 16 Palembang Dianiaya Guru PPPK, Kepala Dibenturkan ke Dinding

Ringkasan Berita:

• Guru PNS SMAN 16 Palembang, Yuli Nuriza, dianiaya guru PPPK sesama rekan kerja hingga kepala dibenturkan ke dinding.
• Penganiayaan dipicu cekcok soal pengembalian berkas sertifikasi dan diduga ada motif dendam pribadi.
• Korban melapor ke polisi, kasus kini dalam penyelidikan Polsek Sako.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Dunia pendidikan kembali tercoreng setelah terjadi kasus penganiayaan yang melibatkan dua tenaga pendidik di lingkungan SMAN 16 Palembang.

Korban, Yuli Nuriza, seorang guru berstatus PNS, melaporkan rekan seprofesinya berinisial SR yang merupakan guru PPPK, ke Polsek Sako Palembang, atas dugaan penganiayaan berat.

Peristiwa ini terjadi di lingkungan sekolah, tepatnya di Jalan Lebak Murni, Kecamatan Sako, pada Rabu (15/10/2025).

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka serius dan harus dirawat di RSK Hospital Kenten, terutama karena kepalanya dibenturkan ke dinding.

“Saya ditampar dan didorong, lalu kepala saya dibenturkan ke dinding. Itu semua terekam CCTV,” ungkap Yuli saat ditemui awak media.

Cekcok Berawal dari Berkas Sertifikasi

Yuli menjelaskan, kejadian bermula ketika ia hendak mengembalikan berkas sertifikasi untuk ditandatangani kepala sekolah.

Namun, operator sekolah menolak menerima berkas tersebut karena sebelumnya dimarahi oleh kepala sekolah. Penolakan ini memicu cekcok antara Yuli dan operator.

Saat keluar dari ruangan, Yuli mengaku berpapasan dengan SR, yang tiba-tiba ikut terlibat adu mulut dan langsung melakukan penganiayaan.

“SR bilang ke saya: ‘jawab nak ngapo (mau apa) kau kalau aku tidak mau menghadap’, lalu menampar saya dan mendorong hingga membenturkan kepala saya ke dinding,” beber Yuli.

Diduga Ada Motif Dendam Pribadi

Yuli menduga penganiayaan tersebut bukan hanya karena masalah berkas, melainkan bermotif dendam pribadi.

Menurutnya, SR dan kepala sekolah tengah diperiksa oleh Inspektorat, dan mereka menduga Yuli serta beberapa guru lain yang melaporkannya tuduhan yang dibantah oleh Yuli.

“Saya tidak pernah melaporkan mereka. Tapi mereka sudah membenci saya karena tuduhan itu,” tambahnya.