Berita Palembang

Wajah Baru PKL Pasar 16 Ilir, Tenda Seragam Hadirkan Kerapian dan Kelancaran Lalu Lintas

Wajah baru di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang yang di tempati pedagang kaki lima (PKL) mulai berubah. 

Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Syahrul Hidayat
SUASANA PASAR - Suasana Jalan Pasar 16 Ilir yang kini mulai tertata bagi petak Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan tenda. Kondisi ini disambut baik para pedagang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Wajah baru di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang yang di tempati pedagang kaki lima (PKL) mulai berubah. 

Berisan tenda bewarna hijau berjejer rapi siap di tempati oleh pedagang yang selama ini lesehan menggelar barang dagangan mereka. 

Sekarang pedagang tak perlu lagi repot untuk memasang tenda dari terpal plastik. 

Deretan tenda seragam yang kokoh berdiri di sepanjang jalan telah mengubah suasana pasar, menjadikannya lebih rapi dan yang terpenting, mengembalikan fungsi jalan sebagai akses transportasi yang lancar.

Pasar 16 Ilir Palembang berada di Kelurahan 16 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Kota Palembang, Sumatera Selatan. 

Lokasi ini berada di tepi Sungai Musi dan Jembatan Ampera yang merupakan pusat perekonomian yang terkenal di Palembang. 

Saking ramainya pasar ini, banyak PKL yang berjualan di badan jalan, sehingga membuat kendaraan tak bisa melintas. 

Namun kini kondisinya sudah mulai berubah. Perubahan signifikan ini telah berlangsung selama lebih dari sebulan, sebagai tindak lanjut dari kebijakan penataan Wali Kota Palembang. 

Jika sebelumnya jalanan kerap macet total karena lapak pedagang tumpah ke badan jalan, kini pemandangan itu berganti dengan barisan tenda yang teratur.

Setiap tenda dirancang untuk menampung tiga petak pedagang. Berdasarkan pantauan, hal ini berhasil membatasi area berjualan sehingga tidak lagi mengganggu arus lalu lintas.

Buktinya, Jalan Pasar 16 Ilir sekarang sudah bisa dilewati mobil dan motor dengan nyaman, sebuah kondisi yang lama dirindukan warga.

Kebijakan ini disambut baik oleh para pedagang, salah satunya Adiswati (65). Baginya, penataan ini membawa dampak positif bagi ketertiban berjualan.

"Sejak ada tenda ini, pedagang mulai rapi. Karena mereka tidak bisa lebih dari lebar tenda ini," ujar Wati. 

Ia menjelaskan bahwa para pedagang kini disiplin dalam membatasi dagangan mereka.

"Ya kalau nambah sedikit mungkin pakai tenda payung, tapi tidak banyak," tambahnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved