TJSL Pertamina Patra Niaga, Menyulap Jeritan Kemarau Menjadi Senandung Kemakmuran di Dusun Lima

Selain itu, pendistribusian air juga berkontribusi pada penurunan kasus karhutla. Berdasarkan laporan lokal, luas lahan terdampak kebakaran di Desa Pulau Semambu turun dari 27,5 hektare tahun 2023 menjadi 3 hektare pada bulan Juli 2025, hal ini terjadi seiring dengan pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian serta tersedianya cadangan air yang memadai untuk pemadaman saat terjadi potensi kebakaran.

Sungkono (60), anggota Kelompok Tani Subur Makmur, kini bisa memastikan air mengalir lancar, mengatasi kendala pengairan yang telah menghantui mereka puluhan tahun.

Berkat sistem ini, lahan yang dulunya hanya bisa ditanami musiman kini dapat digarap dan menghasilkan panen sepanjang tahun, tidak lagi terikat pada musim dan keterbatasan modal harian.

“Jumlah panen meningkat dari hanya 6 kali dalam setahun menjadi 12 kali dalam setahun. Bahkan hasil pertanian kini mampu memasok sekitar 70 persen kebutuhan pangan di kota Palembang,’ tandas Sungkono.

Dampaknya pun meluas. Listrik surya tidak hanya menghidupkan pertanian, tetapi juga sektor peternakan. Kandang kambing dan ayam kini diterangi saat malam, dan pompa air menyala gratis untuk menyediakan air minum serta membersihkan kandang. Potensi ekonomi di lahan gersang itu kini berkembang pesat, berkelanjutan, dan mandiri.

Kisah di Desa Pulau Semambu adalah bukti nyata bagaimana inovasi dan kepedulian sosial dapat mengubah pola hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Panel surya yang dibangun Pertamina Patra Niaga Sumbagsel  tidak hanya menghasilkan energi Listrik, ia memancarkan harapan, kemandirian, dan masa depan yang lebih cerah.