Begal di Talang Kelapa Palembang

Kisah Pilu Wanita Korban Begal di Palembang, Tangan Kena Bacok, Motor Baru 4 Bulan Kredit

Tetty Yusita (48), ibu rumah tangga di Palembang jadi korban pembegalan di Jalan R Dentjik Asaari, Kelurahan Talang Kelapa

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Rachmad Kurniawan
KORBAN BEGAL- Tetty (48) korban begal motor bersajam yang terjadi di Jalan Dentjik Asaari, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang menunjukkan luka yang dialami, Rabu (8/10/2025). Kejadian itu ia alami sehabis mengantar anak sekolah dan hendak ke pasar Palimo. 

Ringkasan Berita

  • Tetty Yusita (48), ibu rumah tangga di Palembang jadi korban pembegalan di Jalan R Dentjik Asaari, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, Selasa (7/10/2025) pagi.
  • Korban dibegal usai mengantar anaknya sekolah dan hendak pergi menuju ke pasar Palimo Palembang untuk berjualan
  • Motor milik Yetty yang dibawa kabur begal baru di kreditnya selama 4 bulan
  • Lokasi kejadian memang dikenal rawan aksi pembegalan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Niat mulia seorang ibu rumah tangga mencari rezeki justru berujung luka dan trauma.

Tetty Yusita (48), warga Perumahan Griya Interbis, Palembang, menjadi korban begal sadis saat hendak membuka warung kopi miliknya di Pasar Palimo, Selasa (7/10/2025) pagi.

Peristiwa itu terjadi di Jalan R Dentjik Asaari, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang. Motor Honda Beat milik Tetty raib dirampas dua pelaku tak dikenal.

Lebih menyakitkan lagi, tangan kirinya dibacok pelaku menggunakan celurit karena ia sempat berusaha mempertahankan motornya yang baru dicicil empat bulan.

“Saya belum sempat turun, pelaku langsung membacok tangan saya,” ujar Tetty saat ditemui di kediamannya, Rabu (8/10/2025), dengan suara lirih menahan sakit dan kecewa.

Setiap pagi, Tetty mengantar anaknya ke sekolah sebelum melanjutkan aktivitas membuka warung kopi kecil di Pasar Palimo, KM 5 Palembang.

Pagi itu, ia memilih jalur lebih cepat lewat Jalan Dentjik Asaari yang sudah terang oleh sinar matahari. Tak disangka, keputusan itu menjadi awal dari musibah.

“Saya pikir karena sudah terang, jalan itu aman. Tapi saya salah. Baru pertama lewat situ, langsung jadi korban,” ucapnya sambil menunduk.

Motor yang dirampas adalah kendaraan utama Tetty untuk aktivitas sehari-hari, termasuk ke pasar dan mengangkut dagangan.

Ia baru mencicil motor tersebut selama empat bulan. Di motor juga tergantung beberapa bungkus rokok yang akan ia jual di warungnya.

“Selain motor, rokok untuk jualan juga dibawa. Saya rugi ratusan ribu. Tapi lebih sedih lagi karena ini motor baru, masih nyicil,” ucapnya pilu.

Ia berharap pihak berwajib bisa menangkap pelaku dan membuat jalan-jalan rawan di Palembang kembali aman, khususnya bagi ibu rumah tangga yang setiap hari berjuang mencari nafkah.

“Saya sudah lapor ke Polsek Sukarami. Semoga pelakunya cepat ditangkap, biar nggak ada lagi ibu-ibu seperti saya yang jadi korban,” harapnya.

Warga sekitar sebenarnya sudah sering memperingatkan tentang kerawanan di Jalan Dentjik Asaari.

Tetty pun mengakui dirinya sempat ragu, tapi tetap melintas karena berpikir suasana sudah cukup aman karena hari sudah terang.

“Banyak yang sudah jadi korban di sana. Saya memberanikan diri lewat karena sudah pagi. Ternyata masih juga jadi korban,” tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved