Begal di Talang Kelapa Palembang

'Matahari Sudah Terang' Emak-emak Dibegal Ungkap Alasan Melintas di Jalan Rawan di Palembang

Goresan luka masih memerah melingkar di tangan kiri Tetty Yusita. Meski tak lagi mengeluarkan darah

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Rachmad Kurniawan
KORBAN BEGAL -- Tetty (48) korban begal motor bersajam yang terjadi di Jalan Dentjik Asaari, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang menunjukkan luka yang dialami, Rabu (8/10/2025). Kejadian itu ia alami sehabis mengantar anak sekolah dan hendak ke pasar Palimo. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Goresan luka masih memerah melingkar di tangan kiri Tetty Yusita. Meski tak lagi mengeluarkan darah, namun wanita paruh baya ini masih trauma atas kejadian yang menimpanya. 

Sehari sebelumnya, warga  Perumahan Griya Interbis Blok CC, nomor 5, RT 85, RW 05, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi korban begal. 

Peristiwa itu ia alami saat melintas di Jalan Dentjik Asaari, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.

Akibat kejadian itu, ia harus merelakan motor Beat kesayangannya yang baru diangsur empat bulan dan juga mengalami luka karena sabetan celurit dari pelaku.  

Kronologi Kejadian

Pagi itu, waktu menunjukan pukul 05.30 WIB, namun matahari di Kota Palembang sudah keluar dan menerangi jalanan. 

Tetty Yusita langsung bergegas mengeluarkan sepeda motornya untuk mengantarkan sang anak untuk berangkat ke sekolah. 

Setelah itu, ia meluncur ke Pasar Palimo untuk membuka lapak jualan warung kopi miliknya. 

Karena suasana sudah terang benderang, Tetty memutuskan untuk melintasi Jalan Dentjik Asaari. 

Sebenarnya itu kali pertama ia melintas di jalan tersebut karena biasanya ia melintasi Jalan lain untuk menuju ke pasar. 

"Saya tau jalan itu rawan, tapi saya memberanikan diri karena matahari sudah terang," kata Tetty saat ditemui di kediamannya, Rabu (9/10/2025). 

Ia mengaku melintasi jalan tersebut supaya bisa lebih cepat, namun keputusannya untuk bisa lebih awal tiba di pasar harus dibayar mahal. 

Saat di perjalanan tersebut, ia di hadang oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor. 

"Pelaku meminta saya berhenti sambil memepet motor sambil mengacungkan senjata tajam. Saat saya terhenti satu pelaku memaksa saya turun dari motor tapi saya belum turun masih bertahan," katanya.

Melihat reaksi Tetty yang masih bertahan di atas sepeda motor, pelaku mendekat dan salah satu langsung mengayunkan celurit ke tangan Tetty.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved