Tahanan di Lapas Musi Rawas Ricuh

65 Napi Muara Beliti Dipindah ke Nusakambangan Usai Ricuh, Keluarga Kecewa Tak Ada Pemberitahuan

Pemindahan ini dilakukan buntut kerusuhan yang disebakan kemarahan para napi karena tak terima 'dipungli' terus menerus.

|
Penulis: Eko Hepronis | Editor: pairat
Sripoku.com/Eko Mustiawan
TAHANAN DIPINDAHKAN KE NUSAKAMBANGAN - Para napi di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, saat diamankan petugas usai perusuhan yang terjadi pada Kamis (8/5/2025) kemarin.- Kini sebanyak 65 narapidana (Napi) di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti dipindahkan ke Nusakambangan. 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - 65  orang narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.


Pemindahan ini dilakukan buntut kerusuhan yang disebakan kemarahan para napi karena tak terima 'dipungli' terus menerus.


Akibat kerusuhan tersebut sejumlah fasilitas Lapas Muara Beliti terbakar.


Namun, disayangkan pemindahan para napi  ini tanpa sepengetahuan keluarga, sehingga keluarga napi banyak yang bertanya-tanya karena khawatir 

Kericuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Kamis (8/5/2025) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Diketahui saat kejadian ricuh ada Ustad Abdul Somad di dalam lapas yang akan berikan ceramah ke para narapidana.
Kericuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Kamis (8/5/2025) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Diketahui saat kejadian ricuh ada Ustad Abdul Somad di dalam lapas yang akan berikan ceramah ke para narapidana. (Sripoku.com/Eko Mustiawan)

Baca juga: Breaking News: Tahanan di Lapas Narkotika Muara Beliti di Musi Rawas Ricuh, Muncul Kepulan Asap


Pan salah seorang keluarga Napi terkejut mendapat kabar bila adiknya ikut dipindahkan ke Lapas Nusakambangan pasca keributan.


"Kami cukup kaget mendapat informasi kalau napi yang ribut kemaren dipindahkan tanpa sepengetahuan kami (keluarga)," ungkap Pan kepada Tribunsumsel.com, Minggu (11/5/2025).


Menurutnya harusnya pihak Lapas Muara Beliti memberitahu pihak keluarga, meski mereka melakukan kesalahan harus ada komunikasi agar orang tua atau keluarga tahu.


"Meski mereka itu 'penjahat' mereka masih punya keluarga, ketika dipindahkan tanpa sepengetahuan bagaimana keluarganya mau menjenguk, jadi bila terjadi apa-apa keluarga mengetahui," ujarnya.


Warga Lubuklinggau Utara ini sangat menyayangkan sikap arogansi pihak Lapas karena sumber keributan kemarin dibuat oleh pihak Lapas sendiri dengan modus melakukan razia kepada napi.


"Ok mereka dirazia oleh petugas Lapas kemudian Hp mereka disuruh menebus dengan nominal uang bervariasi, setelah Hp mereka kembali dirazia lagi dan itu bisa seminggu tiga kali," ungkapnya.


Lanjutnya, dengan kejadian ini jangan hanya napi yang disalahkan tapi harusnya juga mulai dari Kalapas hingga pegawainya yang dipindahkan, jangan hanya napinya saja.


"Jangan hanya Napi saja, karena permasalahan ini sumbernya dari petugas Lapas, coba sejak awal tidak diperbolehkan pakai Hp kan tidak jadi seperti ini," bebernya.


Pan mengaku keluarganya yang ditahan di Lapas Muara Beliti bercerita mereka melakukan kerusuhan hanya untuk menuntut kenyamanan saja.


"Mereka itu sudah dipenjara tapi seperti dibuat seperti sapi perah," tegasnya.


Sebelumnya, Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Kamis (8/5/2025) pagi.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved