Penumpang KA Diturunkan Salah Stasiun

AMARAH di Tengah Malam Ratusan Penumpang Tujuan Prabumulih, Nyaris Adu Jotos dengan Petugas KAI

Suasana gerbong Kereta Api (KA) Sindang Marga rute Lubuklinggau-Kertapati pada Kamis (21/8/2025) dini hari itu semula biasa saja.

Penulis: Edison Bastari | Editor: Yandi Triansyah
handout
Ratusan penumpang yang sebagian besar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) asal kota Prabumulih nyaris adu jotos dengan masinis dan petugas kereta api Sindang Marga dari Lubuklinggau tujuan Kertapati Palembang, Kamis (21/8/2025) dini hari. 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Suasana gerbong Kereta Api (KA) Sindang Marga rute Lubuklinggau-Kertapati pada Kamis (21/8/2025) dini hari itu semula biasa saja.

Sebanyak 132 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) asal Prabumulih yang baru saja menyelesaikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) di Lubuklinggau sudah tak sabar untuk kembali ke pelukan keluarga.

Namun, antusiasme itu sirna dalam sekejap tepat pukul 00.51 WIB.

Stasiun Prabumulih, titik henti yang tertera di tiket mereka, terlewat begitu saja. Kereta seolah tak peduli, terus melaju ke arah Palembang, membawa serta ratusan penumpang yang kebingungan.

Kepanikan dengan cepat menjalar, berubah menjadi kemarahan massal ketika kereta akhirnya berhenti di stasiun berikutnya, Stasiun Lembak di Kabupaten Muaraenim.

Sebuah lokasi yang asing bagi mereka, puluhan kilometer dari rumah, di tengah malam buta tanpa jaminan transportasi.

"Tujuan kami jelas Stasiun Prabumulih, tertera di tiket. Kenapa kami diturunkan di sini, di Lembak?" pekik Mimi, salah seorang penumpang PPPK, dengan nada tinggi.

"Jelas kami semua marah. Ini bukan sekadar salah turun, kami merasa dirugikan dan dibuang." kata dia. 

Di peron Stasiun Lembak yang sepi, suasana memanas. Para penumpang oleh kereta meluapkan kekesalan mereka kepada kondektur yang diketahui bernama M. Saputra dan petugas KAI lainnya.

Argumen sengit tak terhindarkan, nyaris berujung pada adu jotos. Emosi mereka memuncak, diperparah oleh kondisi tanpa pilihan tidak ada ojek, tidak ada angkutan umum yang beroperasi di jam segelap itu.

Di tengah kerumunan yang bergejolak, ada satu kisah yang paling menyayat hati. Seorang penumpang pria tampak paling panik dan kesal.

Ia bukan hanya ingin pulang untuk beristirahat. Ia berpacu dengan waktu untuk melihat istrinya yang sedang dirawat intensif di ruang ICU sebuah rumah sakit di Prabumulih.

Baginya, setiap menit yang terbuang di perjalanan dari Lubuklinggau terasa begitu berharga. Namun, harapan untuk segera tiba di sisi sang istri pupus ketika kereta justru membawanya semakin jauh dari tujuan. Kekecewaannya tak terlukiskan, bercampur dengan kecemasan yang mendalam.


Menanggapi insiden yang viral ini, Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, segera memberikan keterangan resmi.

Ia membenarkan bahwa KA Sindang Marga yang berangkat dari Stasiun Lubuklinggau pada Rabu (20/8/2025) pukul 19.45 WIB membawa 419 penumpang dengan beberapa stasiun pemberhentian, termasuk Prabumulih.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved