Ritual lempar jumrah dalam ibadah haji, yaitu melempar batu ke tiga tiang sebagai simbol penolakan terhadap godaan setan, merupakan refleksi perjuangan menentang kezaliman dan kemungkaran. Pemimpin sejati adalah mereka yang tidak takut untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, meskipun harus menghadapi tantangan besar dan bahaya.
Simpulan
Ibadah haji sebagai perjalanan fisik dan spiritual mengajarkan berbagai nilai kepemimpinan. Pemmipin yang hebat dapat belajar mengenai pengorbanan, kesabaran, tawakal, dan keberanian dalam menegakkan kebenaran melalui keteladanan Nabi Ibrahim melalui setiap ritual dalam haji. Ibadah haji, yang berakar pada teladan Nabi Ibrahim, menjadi sarana penting dalam membentuk karakter pemimpin yang tidak hanya cakap dalam urusan duniawi, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual yang menginspirasi dan membawa kebaikan bagi umat. (*)