Harga Beras

HARGA Beras Premium Turun di Kayuagung OKI, Pedagang Sebut Dampak Isu Kasus Beras Oplosan

Harga beras premium di pasar tradisional Kayuagung mengalami penurunan signifikan dalam beberapa pekan terakhir

Penulis: Nando Davinchi | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com/Nando Davinchi
JUAL BERAS - Seorang pedagang grosir beras di pasar tradisional Kayuagung, Candra yang menjual berbagai jenis beras seperti Selancar, Patin, Betutu dan Topi Koki ditemui pada Rabu (13/8/2025) siang. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG – Kabar baik datang bagi masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Harga beras premium di pasar tradisional Kayuagung mengalami penurunan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini disampaikan Candra, salah satu pedagang grosir beras di kawasan Kayuagung, yang menjual berbagai merek beras seperti Selancar, Patin, Betutu, dan Topi Koki.

“Harga beras premium sekarang berkisar antara Rp76.000 hingga Rp78.000 per 5 kilogram. Turun sekitar Rp3.000 per karung dari bulan lalu, baik untuk ukuran 5 kg maupun 10 kg,” ujar Candra saat ditemui di tokonya, Rabu (13/8/2025).

Menariknya, Candra mengaitkan penurunan harga ini dengan mencuatnya isu beras oplosan yang belakangan ramai diberitakan.

“Sebelum isu beras oplosan muncul, harga beras cenderung naik terus. Tapi setelah ramai diberitakan, justru harga beras premium malah turun,” katanya.

Meski harga turun, stok beras premium di tokonya masih mencukupi. Ia bahkan siap menambah pasokan jika permintaan meningkat.

“Stok masih aman. Paling tinggal sedikit lagi, kita akan segera pesan ulang,” tambahnya.

Untuk pembelian besar, terutama bagi kebutuhan hajatan atau katering, Candra memberikan harga khusus.

“Untuk beras premium ukuran 5 kilogram, harga tertinggi Rp78.000. Sementara ukuran 10 kilogram dijual Rp148.000. Biasanya kalau untuk hajatan atau katering, kita kasih potongan sedikit,” jelasnya.

Candra menegaskan bahwa saat ini ia hanya menjual beras premium dengan kualitas terjamin.

“Kami tidak lagi menjual beras medium atau jenis lain yang sempat dicurigai sebagai oplosan. Kami mengikuti arahan pemerintah demi menjaga kepercayaan konsumen,” tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved