Australia Akan Mengakui Negara Palestina di Sidang Umum PBB Bulan Depan

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengumumkan pada Senin (11/8/2025) bahwa Australia akan secara resmi mengakui Negara Palestina

Editor: adi kurniawan
Pexels/Pok Rie
FOTO ILUSTRASI 

"Anda membutuhkan dukungan Dewan Keamanan PBB, dan itu tidak akan terjadi karena satu orang tertentu di Gedung Putih."

AS, meskipun telah lama mendukung solusi dua negara, secara tradisional menolak upaya Palestina untuk memperoleh status negara di PBB dengan alasan bahwa hal tersebut hanya dapat dicapai melalui negosiasi langsung dengan Israel.

Tahun lalu, misalnya, AS memveto resolusi Dewan Keamanan yang akan memajukan upaya Palestina menjadi negara anggota penuh PBB.

Hasil pemungutan suara saat itu menunjukkan 12 suara mendukung, satu menolak (AS), dan dua abstain (Inggris dan Swiss).

Apa yang Akan Berubah Setelah Pengakuan Negara Palestina?
Walau banyak pihak menilai pengakuan ini hanya simbolis, beberapa berpendapat bahwa langkah tersebut tetap memiliki dampak nyata.

"Kita berbicara tentang negara-negara besar dan sekutu utama Israel," kata Alon Pinkas, analis politik Israel dan mantan konsul jenderal di New York.

"Mereka mengisolasi AS dan membuat Israel bergantung — bukan pada AS secara keseluruhan, tetapi pada kemauan dan perilaku satu orang — Trump."

Julie Norman, profesor madya di University College London yang fokus pada politik Timur Tengah, menilai langkah ini memiliki bobot diplomatik dan moral yang besar.

Sebagai contoh, saat ini Inggris hanya menjadi tuan rumah bagi “misi Palestina” di London.

Dengan pengakuan kenegaraan, Inggris berpotensi membuka kedutaan besar resmi.

Seorang pejabat pemerintah Inggris juga mengatakan kepada Reuters bahwa negaranya pada akhirnya dapat membuka kedutaan besar di Tepi Barat, di mana Otoritas Palestina menjalankan pemerintahan terbatas di bawah pendudukan Israel.

Hal serupa disampaikan Jaringan Advokasi Palestina Australia (APAN), yang menilai pengakuan Australia terhadap Palestina berarti membangun hubungan diplomatik resmi.

Solusi Dua Negara

Solusi dua negara masih dipandang secara internasional sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik.

Konsep solusi dua negara yakni negara Palestina akan berdiri berdampingan dengan Israel di sebagian besar atau seluruh wilayah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur (yang direbut Israel pada Perang Timur Tengah 1967).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved