Jukir Palak Om Motomobi di BKB

Tak Hanya Jukir Liar, Pengunjung BKB Palembang Juga Keluhkan Keberadaan Pengamen

Keberadaan jukir liar dan pengamen yang memaksa di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang kembali menjadi sorotan.

|
Penulis: Angga | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Angga Azka
PENGAMEN DI BKB- Dua orang pengamen saat sedang berada di BKB Palembang, Senin (28/7/2025). Keberadaan jukir liar dan pengamen kerap dikeluhkan oleh pengunjung di BKB. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Keberadaan jukir liar dan pengamen yang memaksa di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang kembali menjadi sorotan.

Hal ini mencuat usai video seorang YouTuber otomotif, Om Motomobi, viral di media sosial karena dipalak oleh jukir liar saat sedang melakukan review mobil di pelataran BKB beberapa hari lalu.

Dalam video berdurasi 30 detik yang beredar luas di Instagram, Om Motomobi diminta kembali membayar uang parkir meskipun sudah memiliki karcis resmi dari pintu masuk.

Aksi itu dinilai sebagai pungutan liar (pungli) dan memicu reaksi keras dari publik.

Namun, rupanya keresahan ini bukan hanya dialami oleh sang konten kreator.

Sejumlah pengunjung dan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kawasan BKB turut menyampaikan keluhan serupa kepada Sripoku.com, Senin (28/7/2025).

Mujianto, warga Palembang yang datang bersama keluarganya, mengaku cemas dengan keberadaan jukir liar yang kerap memaksa meminta uang.

"Kita juga gak tau ya tempat parkir yang aman dari jukir liar itu dimana, karena saat saya parkir juga pasti ada peluit yang berbunyi," ujarnya.

Tak hanya itu, Mujianto juga menyoroti keberadaan pengamen yang memaksa diberi uang meski sudah ditolak secara halus.

"Pengamen juga buat resah itu, karena sering meminta memaksa, dengan alasan ‘jadilah pak buat makan’. Padahal kita sudah nolak," tambahnya.

Ia mengaku khawatir kondisi ini akan membuat pengunjung enggan datang kembali ke BKB.

"Kalau kek gini terus, ya sepi nanti BKB," keluhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Diki, seorang pedagang kaki lima yang sudah lama berjualan di kawasan wisata tersebut.

Ia mengaku sejak kasus jukir liar viral, jumlah pembeli menurun drastis.

"Sepi kalau sekarang ini jualannya, apalagi semenjak viral tentang pengamen sama jukir ini," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved