Bocah 6 Tahun di OKI Ditemukan Tewas
Insting Ibu tak Pernah Salah, Pelajar SD di OKI Mungkin Selamat Jika Sang Bunda Tak Ditahan Keluarga
"Saya sempat mau ikut nyari karena yakin insting ibu ke anaknya itu kuat. Tapi tidak dibolehkan sama keluarga, jadi tunggu di rumah saja,"
Penulis: Rachmad Kurniawan Putra | Editor: Refly Permana
"Saya masih ingat betul sosoknya. Anaknya sangat ceria dan mudah berbaur dengan teman-teman yang lain," kenang Fetri dengan suara lirih saat ditemui di sekolah.
"Karena tubuhnya yang lebih besar, kami menaruhnya di tempat duduk paling belakang. Tapi semangatnya selalu sampai ke depan."
Selama masa orientasi dan pembelajaran awal yang berlangsung dari pukul 07.30 hingga 09.30 WIB, Fetri melihat Rania sebagai anak yang penuh potensi.
"Orangnya juga rajin belajar dan tidak malu bertanya bila ada yang tidak ia mengerti," tambahnya.
Dua minggu adalah waktu yang sangat singkat. Sebuah periode di mana anak-anak kelas satu baru belajar mengenal nama teman sebangkunya, berbagi bekal, dan tertawa bersama untuk pertama kali.
Namun, takdir berkata lain. Di tengah masa perkenalan yang polos itu, kabar duka datang menghantam.
"Baru dua minggu masuk sekolah, jadi anak-anak baru mau akrab dan saling kenal. Justru di saat itu, Rania menjadi korban pembunuhan," ungkap Fetri, tak mampu menyembunyikan kesedihannya.
Suasana Desa Menang Raya OKI Saat ini Aman dan Kondusif, Pasca Pembunuhan Rania Dwi Putri |
![]() |
---|
Misteri Pelajar di OKI Hilang Terkuak Berkat 'Petunjuk' Warga Kesurupan, Pesawat Nirawak Dikerahkan |
![]() |
---|
Pantaskah Pria di OKI yang Habisi Nyawa Pelajar di SD Dihukum Mati? Ini Kata Conie Aktivis di Sumsel |
![]() |
---|
Pantas Ibu Korban Sebut Pelaku Tak Gila, Cara Pemuda di OKI Habisi Nyawa Pelajar SD Bak Profesional |
![]() |
---|
Dua Pekan Sekolah, Rania Pergi Selamanya, Kesedihan Mendalam Selimuti SD Negeri 5 Pedamaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.