Bocah 6 Tahun di OKI Ditemukan Tewas

Firasat Ibu yang Terlambat Diketahui Keluarga, Nyawa Pelajar SD di OKI Sumsel Keburu Melayang

Ibu dari pelajar SD di Kecamatan Pedamaran yang ditemukan tewas merasa sejumlah keanehan sebelum peristiwa nahas menimpa putrinya terjadi.

Penulis: Nando Davinchi | Editor: Refly Permana
tangkapan layar facebook Sriwijaya Post
ADA FIRASAT - Ayah dan ibu dari pelajar SD di Kecamatan Pedamaran saat dijumpai di rumah duka, Minggu (27/7/2025). Ortu korban sempat merasakan firasat yang baru mereka sadari pasca putri mereka ditemukan telah tiada. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Melis (37) masih teringat tawa riang putrinya yang kini telah tiada.

Penyesalan wanita yang tinggal di Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten OKI ini semakin mendalam lantaran terlambat menyadari sejumlah perasaan-perasaan aneh yang belakangan ini hinggap di benaknya.

Andai saja ia dan keluarga punya kemampuan super natural itu, putrinya yang tak berdosa mungkin kini masih bisa bermain dengan riang dan gembira bersama anak seusianya.

Korban tewas di tangan pria yang masih satu desa dengan mereka. 

Korban adalah anak kedua dari tiga bersaudara.

"Beberapa minggu ini aku sedih setiap kali melihat dia. Saking sedihnya, aku antar dia sampai ke bangku sekolahnya," kata Melis yang dijumpai di rumah duka pada Minggu (27/7/2025).

Melis mengatakan, perasaan sedih itu tiba-tiba saja datang, padahal sebelum-sebelumnya tidak ada perasaan itu.

"Itu saja mungkin firasatku," kata Melis.

Melis masih ingat bahwa korban meminta dirinya untuk tidak menjemput saat pulang sekolah.

Alasannya, korban yang di tahun ini baru masuk SD kelas 1 itu sudah memiliki teman baru.

"Tapi, aku masih jemput dia meski sudah dilarangnya. Tapi, baru lima hari sebelum meninggal ini memang idak aku jemput lagi," kata Melis.

Melis mengungkapkan, sebagai seorang ibu, ia sudah beberapa kali menasehati putrinya itu agar tidak mengiyakan jika ada orang tak dikenal mengajak pergi.

Ia sedikit kecewa ketika bercerita pria yang diduga pelaku mengajak korban pergi dengan menarik tangan kkorban.

"Aku heran mengapa masih dia ikut pelaku, mungkin ada iming-imingan dari pelaku ke anak saya. Sebab, sudah sering saya nasehati agar jangan ikut orang tak dikenal," kata Melis.

Di tempat yang sama, Indra selaku ayah korban sempat merasa suatu yang aneh ketika dirinya terakhir kali bertemu sang putri.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved