Kematian Brigadir Nurhadi

Voice Note Menyayat Hati Anak Brigadir Nurhadi Saat Minta Ayah Pulang, Mertua Didatangi Tujuh Aparat

Keluarga mendapat intimidasi sebelum menerima kabar kematian Brigadir Nurhadi. Bahkan, ada oknum yang bawa-bawa nama Mabes Polri.

Editor: Refly Permana
dok polisi via kompas.com
TEWAS TAK WAJAR - Almarhum Brigradir Nurhadi yang dilaporkan tewas di Gili Trawangan secara tidak wajar, saat bersama dua orang atasannya di Propam Polda NTB, Kompol YG dan Ipda AC atau HC. 

SRIPOKU.COM - Kasus kematian Brigadir Nurhadi masih terus didalami.

Pasca tiga tersangka ditetapkan penyidik dari Polda NTB, ada pula analisa dokter ahli forensik yang membongkar penyebab kematian anggota Propam Polda NTB itu.

Kini, datang pula cerita-cerita pilu dan berbagai tingkah aneh Brigadir Nurhadi sebelum ditemukan telah tiada.

Seperti diketahui, pada April 2025 silam di salah atu vila kawasan Gili Trawangan, Brigadir Nurhadi ditemukan tidak bernyawa.

Sebelumnya, ia dikabarkan sempat berpesta di sana bersama mantan atasannya, Kompol Yogi dan Ipda Haris.

Ketiga anggota Polri ini ditemani dua wanita bernama Misri Puspita Sari dan Melanie Putri.

Pasca kematian Brigadir Nurhadi, Kompol Yogi dan Ipda Haris beserta Misri ditetapkan sebagai tersangka.

Keluarga Brigadir Nurhadi mengaku didatangi oleh tujuh orang aparat.

Hal itu disampaikan langsung oleh mertua Nurhadi, Sukarmidi. 

Dia mengatakan, ketujuh aparat tersebut memintanya untuk tidak mempersulit penyelidikan.

“Waktu datang 7 orang, dia bilang sama saya untuk jangan mempersulit penyelidikan. Dia menjanjikan akan mengawal kasus anak saya, dia bilang sudah 40 barang bukti sudah diamankan. Itu bahasanya,” ujar dilansir dari Kompas.com, Jumat (11/7/2025).

Salah satu pernyataan yang paling mencengangkan datang dari salah satu oknum aparat. 

Ia menyebutkan adanya tekanan dari Mabes Polri agar kasus kematian Nurhadi segera ditutup.

"Dia bilang, saya dapat tekanan dari Mabes. Ini bukan urusan keluarga, tapi urusan negara. Kalau Bapak mempersulit, Bapak bisa kena, saya juga bisa dipidana," ungkap Sukarmidi menirukan ancaman yang disampaikan.

Ia juga menceritakan bagaimana sedihnya keluarga setiap kali mendengar voice note anak Brigadir Nurhadi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved