Kematian Brigadir Nurhadi

Patah Tulang Lidah, Dokter Ahli Forensik Kuak Sebab Kematian Brigadir Nurhadi, Ditinggal Masih Hidup

Dokter ahli forensik, Arfi Syamsun mengungkapkan dugaan sebab kematian Brigadir Nurhadi. Diduga kuat, ia tewas karena sempat dicekik.

Editor: Refly Permana
dok polisi via kompas.com
SEBAB KEMATIAN - Almarhum Brigradir Nurhadi yang dilaporkan tewas di Gili Trawangan secara tidak wajar, saat bersama dua orang atasannya di Propam Polda NTB, Kompol YG dan Ipda AC atau HC pada April 2025. Dokter ahli forensik membeberkan dugaan penyebab kematiannya. 

SRIPOKU.COM - Dokter ahli forensik, Arfi Syamsun mengungkapkan dugaan sebab kematian Brigadir Nurhadi.

Menurutnya, anggota Propam Polda NTB itu dicekik dan ditenggalamkan ke kolam dalam kondisi masih hidup.

Seperti diketahui, pada April 2025 silam di salah atu vila kawasan Gili Trawangan, Brigadir Nurhadi ditemukan tidak bernyawa.

Sebelumnya, ia dikabarkan sempat berpesta di sana bersama mantan atasannya, Kompol Yogi dan Ipda Haris.

Ketiga anggota Polri ini ditemani dua wanita bernama Misri Puspita Sari dan Melanie Putri.

Pasca kematian Brigadir Nurhadi, Kompol Yogi dan Ipda Haris beserta Misri ditetapkan sebagai tersangka.

dr Arfi Samsun menjelaskan ditemukan kondisi patah tulang lidah pada Brigadir Nurhadi yang mengindikasikan 80 persen kematian korban karena dicekik. 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram ini juga melakukan pemeriksaan penunjang, seperti memeriksa paru-paru, tulang sumsum dan ginjal. 

Hasilnya ditemukan air kolam yang masuk ke bagian tubuh ini. 

"Saat korban berada di dalam air dia masih hidup dan meninggal karena tenggelam yang disebabkan karena pingsan," kata Arfi dalam konferensi pers, Jumat (4/7/2025).

"Jadi ada kekerasan pencekikan yang utama yang menyebabkan yang bersangkutan tidak sadar atau pingsan sehingga berada di dalam air."

"Tidak bisa dipisahkan pencekikan dan tenggelam sendiri-sendiri tetapi merupakan kejadian yang berkesinambungan atau berkaitan," jelasnya. 

"Kami menemukan luka memar atau resapan darah di kepala bagian depan maupun kepala bagian belakang, kalau berdasarkan teori kepalanya yang bergerak membentur benda yang diam," imbuh Arfi.

Baca juga: Ada Pencopotan Kapolsek Sebelum Kematian Brigadir Nurhadi, Sejak Itu Sering Dapat Telepon Misterius

Kata Polisi

Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, ada lima orang di villa tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved