Setya Novanto Bebas

PROFIL Setya Novanto, Resmi Bebas Bersyarat Kasus Korupsi e-KTP, Pernah Jadi Sopir saat Kuliah

Berikut ini profil Setya Novanto, yang resmi bebas bersyarat pada Jumat (15/8/2025).

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
Jabar Tribunnews
PROFIL SETYA NOVANTO- PROFIL SETYA NOVANTO- Berikut profil Setya Novanto yang resmi bebas bersyarat pada, Sabtu (16/8/2025). Terpidana kasus korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) ini dinyatakan memenuhi syarat pembebasan setelah menjalani lebih dari dua pertiga masa pidana, termasuk remisi dan pengurangan hukuman melalui Peninjauan Kembali (PK) yang dikabulkan Mahkamah Agung. 

SRIPOKU.COM - Berikut ini profil Setya Novanto, yang resmi bebas bersyarat pada, Sabtu (16/8/2025).

Terpidana kasus korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) ini dinyatakan memenuhi syarat pembebasan setelah menjalani lebih dari dua pertiga masa pidana, termasuk remisi dan pengurangan hukuman melalui Peninjauan Kembali (PK) yang dikabulkan Mahkamah Agung.

Setnov, sapaan akrabnya, sebelumnya dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena terbukti menerima gratifikasi dalam proyek e-KTP tahun anggaran 2011–2013 yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp2,3 triliun.

Selain pidana penjara, ia juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar 7,3 juta dolar AS dan menerima sanksi pencabutan hak politik.

Setya Novanto
Setya Novanto (youtube mata najwa)

Baca juga: Video: Masih Ingat Setya Novanto? Koruptor Rp2,3 Triliun Ini, Dapat Potongan Masa Tahanan 3 Bulan

Profil Setya Novanto

Setya Novanto lahir pada 12 November 1955 asal Jawa Barat.

Orang tuanya bernama Sewondo Mangunratsongko dan Julia Maria Sulastri.

Pada tahun 1967, ia meninggalkan Bandung dan bermukim di Jakarta dan melanjutkan sekolah dasarnya di SD Negeri 6 Jakarta.

Di Jakarta ia menempuh pendidikan di SMPN 73 Tebet, Jakarta Selatan.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SMA 9 (kini disebut SMAN 70).

Pada masa SMA ia bertemu dengan Hayono Isman (mantan Menteri Pemuda dan Olahraga kabinet Presiden Soeharto) yang dikemudian hari menjadi titik tolak upaya politiknya.

Selepas SMA ia melanjutkan kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya.

Saat kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Setya dinyatakan memiliki banyak pekerjaan selama bermukim di kota tersebut.

Ia mulai dari berjualan beras dan madu modal Rp82.500 dan memulai dengan kulakan tiga kuintal beras hingga bisa berjualan beras sampai dua truk yang langsung diambil dari pusatnya di Lamongan.

Saat itu ia juga punya kios di pasar Keputran, Surabaya namun usaha tersebut tak bertahan lama dan predikat juragan beras ditanggalkannya karena mitra usahanya mulai tidak jujur.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved