Mimbar Jumat: Terjatuh Dari Firdaus

Firdaus adalah nama yang disebutkan oleh Allah SWT dalam al-Qur'an di antaranya pada surah al-Kahfi ayat 107.

Editor: adi kurniawan
handout
MIMBAR JUMAT - Prof. Dr. Hj Uswatun Hasanah MAg - Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, DIRDA LPPK Sakinah Kota Palembang 

Hakikat menjaga amanah merupakan kesadaran dan tanggung jawab untuk memelihara serta menunaikan segala sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang, baik itu titipan materi, tugas, rahasia dan lainnya. Menjaga amanah mencerminkan keimanan seseorang dan menjadi kunci penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berkeadilan.

Dalam hadisnya Rasulullah SAW menyebut para pelanggar amanah sebagai seorang munafik. Tanda-tanda munafik ada 3, yaitu jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanah berkhianat (HR al-Bukhariy, 2459).

Orang munafik cenderung tidak jujur dalam perkataan, berbohong atau menyembunyikan kebenaran, tidak menepati janji dan menyalahgunakan kepercayaan.

Pada riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW adalah malas beribadah, suka menipu, dan mengajak kepada kemungkaran (HR Muslim, 58).

Dalam hadis disebutkan beberapa ciri tersebut, jika memiliki semuanya berarti termasuk munafik sejati, dan jika memiliki salah satunya makai a memiliki satu sifat kemunafikan hingga meninggalkannya.

Terjatuh dari Firdaus memberikan motivasi untuk berjuang meraih kenikmatannya kembali dan memantaskan diri. Juga tentang bagaimana manusia seharusnya mampu mengekspresikan diri sebagai khalifah Allah untuk memakmurkan bumi sehingga bumi dengan kreasi dan inovasi manusia bisa dikondisikan laksana Firdaus.

Peristiwa ini meengandung hikmah atas kepercayaan Allah menjadikan manusia sebagai khalifah. Diturunkan dan berjuang di bumi dengan amal dan keharusan melakukan kebaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan untuk mempertanggungjawabkan semua yang pernah dilakukan.

Terpenting diingat bahwa Firdaus merupakan Saksi sejarah bagi kehidupan manusia tentang awal terjadinya petaka akibat pilihan tidak tepat yang ditentukan sendiri namun keluar dari apa yang telah diperintahkan Allah SWT.

Meskipun sebelumnya sudah dijelaskan dan diberi peringatan secara tegas. Manusia semua harus berkomitmen untuk tidak jatuh pada kegagalan kedua dari Firdaus.

Karena seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa jika pada kesempatan kedua ini terjatuh dari Firdaus, maka tidak akan ada lagi kesempatan berikutnya (QS al-Mukminun, 99-100).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved