Mimbar Jumat: Terjatuh Dari Firdaus

Firdaus adalah nama yang disebutkan oleh Allah SWT dalam al-Qur'an di antaranya pada surah al-Kahfi ayat 107.

Editor: adi kurniawan
handout
MIMBAR JUMAT - Prof. Dr. Hj Uswatun Hasanah MAg - Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, DIRDA LPPK Sakinah Kota Palembang 

Terjatuh Dari Firdaus
Oleh: Prof. Dr. Hj Uswatun Hasanah, M.Ag
Guru Besar Ilmu Hadis UIN Raden Fatah Palembang
Dirda LPK Sakinah Kota Palembang

SRIPOKU.COM -- Firdaus adalah nama yang disebutkan oleh Allah SWT dalam al-Qur'an di antaranya pada surah al-Kahfi ayat 107.

Di mana Allah SWT menjelaskan bahwa Firdaus merupakan tingkatan surga tertinggi dan paling mulia yang menjanjikan Allah SWT bagi hamba beriman dan beramal shaleh.

Penghuninya akan selamanya menikmati kebahagiaan dan ketenangan yang abadi tanpa pernah sedetik pun merasakan kepedihan dan kesedihan.

Tempat ini digambarkan sebagai surga yang penuh dengan keindahan dan kenikmatan, melebihi apapun yang bisa dibayangkan oleh manusia.

Dimana dari Arsy Allah SWT, mengalir sungai-sungai yang berisi susu, khamr (anggur yang tidak memabukkan) madu murni dalam keadaan baik dan tidak akan pernah basi (QS Muhammad, 15).

Kisah Adam dan Hawa yang terjatuh dari Firdaus adalah cerita yang terdapat di dalam berbagai kitab suci agama dengan beragam versi dan alur yang tidak bertahan lama.

Inti dari kisahnya adalah bahwa dua orang manusia telah melanggar perintah dengan memakan buah dari pohon yang sudah dilarang Allah SWT untuk mendekati apalagi memakan buahnya, sehingga membuat mereka berdua terusir (QS al-Baqarah, 35-36).

Hal ini terjadi akibat terperdaya dan memilih untuk menuruti bujuk rayu iblis. Pengusiran yang pada akhirnya membawa konsekwensi bagi Adam, Hawa dan segenap keturunannya untuk melakukan perjuangan yang tidak mudah di bumi.

Perjuangan yang dihiasi dengan beragam kesulitan hidup, mengalami penderitaan serta dihadapkan dengan beragam macam tipu daya dan kedzaliman hingga pada akhirnya merasakan kematian (QS al-Balad, 4). Di bumi manusia akan menjadi musuh bagi manusia yang lain.

Tidak biasa dalam hubungan dengan anak, istri, keluarga dan teman dekat semua akan menjadi bagian dari ujian yang menghadap manusia (QS al-Anfal, 28).

Setelah peristiwa Adam dan Hawa ini, maka selanjutnya semua manusia lahir dan dihidupkan kembali di bumi, kemudian kelak manusia akan mati dan dibangkitkan di bumi pula (QS al-A'raf, 24-25) untuk mempertanggungjawabkan apa yang pernah ia lakukan (QS al-Nahl, 38).

Dalam kisah Adam dan Hawa, terlihat bahwa celah Iblis untuk menjerumuskan manusia adalah melalui hawa nafsu di antaranya nafsu untuk berkuasa dan hidup abadi.

Adam dan Hawa terperangkap dalam makar, ketidakberdayaan sehingga berada dalam kemaksiatan dan berlaku dzalim.

Namun baik Adam dan Hawa pada akhirnya kembali dapat menjadi hamba Allah yang mulia karena mereka segera bertaubat kepada Allah, dan Allah pun telah menerima taubat dari keduanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved