Polemik Ijazah Jokowi

Kebohongan Rismon Sianipar di Balik Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Dikuak, Kelulusan S2-nya Diragukan

Meski terus koar-koar dengan penilaiannya itu, Rismon Sianipar justru tak mau berhadapan dengan pakar digital forensik, Josua Sinambela.

Youtube/Forum Keadilan TV
RISMON SIANIPAR DIRAGUKAN - Tangkapan layar YouTube Keadilan TV oleh TribunTimur. Kebohongan Rismon Sianipar di balik tuduhan ijazah palsu Jokowi dikuak 

Kelulusan Rismon Sianipar diragukan

Sementara itu, koar-koar menyebut ijazah Jokowi palsu, kini tudingan berbalik justru didapat Rismon.

Pasalnya kelulusan Rismon Sianipar juga diragukan.

Dari hasil investigasi oleh Josua M Sinambela dan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM), menemukan bahwa pihak Universitas Yamaguchi, melalui perwakilan akademik Tomomi Tsumori, menyatakan tidak pernah menerbitkan ijazah atas nama Rismon Sianipar

"Aku Mau S2 Lewat LPDP, Bun..." Lebih lanjut, kanal YouTube Vicky Himpong menelusuri data penyetaraan ijazah luar negeri melalui situs Kemdikti, namun tidak menemukan nama Rismon di dalamnya.

Padahal, nama-nama lulusan luar negeri lainnya, seperti Gibran Rakabuming Raka, tercantum dengan jelas. 

Tanggapan Rismon Sianipar

Menanggapi hal itu, Rismon Sianipar membantah keras tuduhan tersebut melalui kanal Balige Academy dan wawancara di YouTube Mosato TV.

Ia menegaskan bahwa dirinya memiliki transkrip nilai resmi dari Universitas Yamaguchi dan menyelesaikan tujuh mata kuliah dengan IPK sempurna 4,0.

"Saya sudah melaporkan hal ini ke pengacara. Kita hemat energi. Setelah ini (kasus hukum laporan Jokowi) selesai, kami akan laporkan balik atas pencemaran nama baik," ujar Rismon.

Ia menyayangkan persoalan ilmiah justru dijadikan serangan personal.

"Dalam dunia akademik, perdebatan untuk mencari kebenaran itu wajar. Kalau kajian kami salah, silakan bantah secara ilmiah, bukan dengan menyerang pribadi," tegasnya.

Rismon juga menyatakan bahwa sebagai warga negara dan peneliti, ia hanya ingin membantu publik untuk mendapatkan kejelasan mengenai isu ijazah Presiden Jokowi.

Menurut Rismon, transparansi merupakan bagian dari etika bernegara.

"Jika Presiden tak ada yang disembunyikan, tampilkan ijazah secara gentleman. Ini bukan persoalan pribadi, ini tuntutan publik,"ujarnya.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved