Polemik Ijazah Jokowi

Kebohongan Rismon Sianipar di Balik Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Dikuak, Kelulusan S2-nya Diragukan

Meski terus koar-koar dengan penilaiannya itu, Rismon Sianipar justru tak mau berhadapan dengan pakar digital forensik, Josua Sinambela.

Youtube/Forum Keadilan TV
RISMON SIANIPAR DIRAGUKAN - Tangkapan layar YouTube Keadilan TV oleh TribunTimur. Kebohongan Rismon Sianipar di balik tuduhan ijazah palsu Jokowi dikuak 

SRIPOKU.COM - Selain sosok Roy Suryo, sosok di balik polemik ijazah Jokowi juga memunculkan sosok Rismon Sianipar.

Sejalan dengan Roy Suryo, Rismon Sianipar juga terang-terangan menyebut ijazah Jokowi palsu.

Bahkan saat Bareskrim Polri telah menyatakan ijazah Jokowi asli, Rismon mengaku tidak percaya.

Rismon tetap bersihkeras dari hasil analisisnya bahwa ijazah Jokowi palsu.

Sayangnya meski terus koar-koar dengan penilaiannya itu, Rismon justru tak mau berhadapan dengan pakar digital forensik, Josua Sinambela.

Rismon Sianipar diundang agar bisa hadir untuk diskusi publik, namun tak hadir juga.

“Saya sudah menghubungi dia langsung, mengundang berdiskusi terbuka supaya semua fakta terungkap," ujar Josua Sinambela

Sejak Maret 2025, kata Josua Sinambela, ia telah berupaya mengajak Rismon Sianipar berdiskusi langsung melalui forum Focus Group Discussion atau FGD bersama para ahli digital forensik. Sebab, ia ingin memahami hasil temuan Rismon Sianipar terkait skripsi dan ijazah Jokowi tersebut.

MERAGUKAN  - Tangkapan layar dari akun @kompastv, Sabtu (24/5/2025). Ahli digital forensik, Rismon Sianipar masih meragukan keaslian ijazah Jokowi usai Bareskrim Polri nyatakan ijazah Presiden RI ke-7 asli.
MERAGUKAN - Tangkapan layar dari akun @kompastv, Sabtu (24/5/2025). Ahli digital forensik, Rismon Sianipar masih meragukan keaslian ijazah Jokowi usai Bareskrim Polri nyatakan ijazah Presiden RI ke-7 asli. (Tangkapan Layar Kompas.TV)

Baca juga: Roy Suryo Mati Kutu Diserang Irma Suryani Usai Cecar Jokowi, Ijazah Pakar Telematika Bakal Diteliti

Sayangnya ajakan Joshua itu tampak tak digubris oleh Rismon.

Ketidakhardiran Rismon ini pun menjadi sorotan di media sosial X.

Menurut  Josua Sinambela, klaim Rismon Sianipari dan Roy Suryo Cs yang menuding skripsi dan ijazah Jokowi palsu berdasar hasil analisis digital tersebut merupakan kesimpulan prematur tanpa metodologi ilmiah yang memadai.

Hal ini diungkap Josua Sinambela dalam diskusi bertajuk #DFTALK: Pakar-pakaran Vs Ahli Digital Forensik yang disiarkan di akun YouTube DFTALK pada Sabtu (31/5/2025) malam.

Joshua lantas mebeberkan bahwa dokumen skripsi Jokowi yang dikritisi Rismon sebenarnya memiliki kesesuaian dengan skripsi milik mahasiswa lain angkatan 1985 di Fakultas Kehutanan UGM.

Kesimpulan itu dia peroleh berdasar hasil pengecekan langsung terhadap skripsi Jokowi dan teman seangkatannya yang diperoleh dari perpustakaan UGM.

“Kalau pakai logika Rismon, berarti skripsi mahasiswa lain juga palsu dong? Padahal faktanya, dulu tanda tangan tidak menjadi syarat yudisium, dan banyak mahasiswa hanya mencetak skripsi formal untuk keperluan wisuda, bukan sebagai bukti utama kelulusan,” ungkap Josua.

Kelulusan Rismon Sianipar diragukan

Sementara itu, koar-koar menyebut ijazah Jokowi palsu, kini tudingan berbalik justru didapat Rismon.

Pasalnya kelulusan Rismon Sianipar juga diragukan.

Dari hasil investigasi oleh Josua M Sinambela dan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM), menemukan bahwa pihak Universitas Yamaguchi, melalui perwakilan akademik Tomomi Tsumori, menyatakan tidak pernah menerbitkan ijazah atas nama Rismon Sianipar

"Aku Mau S2 Lewat LPDP, Bun..." Lebih lanjut, kanal YouTube Vicky Himpong menelusuri data penyetaraan ijazah luar negeri melalui situs Kemdikti, namun tidak menemukan nama Rismon di dalamnya.

Padahal, nama-nama lulusan luar negeri lainnya, seperti Gibran Rakabuming Raka, tercantum dengan jelas. 

Tanggapan Rismon Sianipar

Menanggapi hal itu, Rismon Sianipar membantah keras tuduhan tersebut melalui kanal Balige Academy dan wawancara di YouTube Mosato TV.

Ia menegaskan bahwa dirinya memiliki transkrip nilai resmi dari Universitas Yamaguchi dan menyelesaikan tujuh mata kuliah dengan IPK sempurna 4,0.

"Saya sudah melaporkan hal ini ke pengacara. Kita hemat energi. Setelah ini (kasus hukum laporan Jokowi) selesai, kami akan laporkan balik atas pencemaran nama baik," ujar Rismon.

Ia menyayangkan persoalan ilmiah justru dijadikan serangan personal.

"Dalam dunia akademik, perdebatan untuk mencari kebenaran itu wajar. Kalau kajian kami salah, silakan bantah secara ilmiah, bukan dengan menyerang pribadi," tegasnya.

Rismon juga menyatakan bahwa sebagai warga negara dan peneliti, ia hanya ingin membantu publik untuk mendapatkan kejelasan mengenai isu ijazah Presiden Jokowi.

Menurut Rismon, transparansi merupakan bagian dari etika bernegara.

"Jika Presiden tak ada yang disembunyikan, tampilkan ijazah secara gentleman. Ini bukan persoalan pribadi, ini tuntutan publik,"ujarnya.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved