Pembunuhan di Purwakarta
KERINGAT Sudah Kering Gaji Rp 500 Ribu Belum Dibayar, Motif Pembantu Habisi Majikan Terungkap
Sebuah rumah di Kompleks PJT II, Desa Jatimekar, yang seharusnya menjadi tempat berlindung paling aman
SRIPOKU.COM - Sebuah rumah di Kompleks PJT II, Desa Jatimekar, yang seharusnya menjadi tempat berlindung paling aman, justru menjadi saksi bisu sebuah tragedi berdarah pada Selasa (12/8/2025) siang.
Di dalam dindingnya, Dea Permata Karisma (27), seorang wanita muda, ditemukan tewas mengenaskan.
Ironisnya, pelaku bukanlah orang asing, melainkan Ade Mulyana (26), pembantu rumah tangga yang telah setahun berbagi atap dengannya.
Kamis (14/8/2025), dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Purwakarta, Kapolres AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya membeberkan kronologi yang memilukan itu.
Siang itu, sekitar pukul 11.30, suasana di rumah tersebut hanya diisi oleh Dea dan Ade. Suami korban sedang tidak berada di tempat.
Momen inilah yang dipilih Ade untuk menagih haknya, upah kerja sebesar Rp500 ribu yang menurutnya belum dibayarkan.
Namun, permintaannya tak mendapat tanggapan yang diharapkan dari sang majikan.
"Karena merasa kesal dan sakit hati, pelaku lalu mengambil sebuah palu dan memukul kepala bagian belakang korban," ujar Anom, menjelaskan pemicu amarah yang membabi buta itu.
Satu pukulan ternyata tak cukup melumpuhkan Dea. Dalam kepanikan dan kemarahan yang memuncak, Ade terus menghantamkan palu ke kepala majikannya berkali-kali hingga korban tak lagi berdaya.
Kebrutalan itu tak berhenti di situ mulut korban pun dihantam dengan gagang palu, seolah ingin membungkam selamanya.
Setelah memastikan majikannya tak lagi bernyawa, Ade Mulyana tidak langsung menyerah. Ia sempat berusaha merekayasa kasus dan menghilangkan jejak kejahatannya.
Dengan dingin, ia mengumpulkan barang bukti penting.
Ponsel milik korban ia buang di bawah Jembatan Cinangka. Sejumlah barang bukti lainnya ia sebar dan lempar ke saluran drainase di sekitar Waduk Jatiluhur, berharap arus air akan membawa pergi rahasia kelamnya.
Namun, sepandai-pandainya ia menyembunyikan bangkai, baunya tercium juga. Tim kepolisian berhasil mengendus jejaknya dan mengungkap seluruh perbuatannya.
Dari lokasi kejadian dan hasil penelusuran, polisi mengamankan barang bukti kunci: satu buah palu bergagang hitam yang menjadi alat pembunuhan, taplak meja, dua unit ponsel, dan satu unit sepeda motor Honda Karisma.
Jejak Kaki Misterius Kematian Dea Permata di Purwakarta, Ibu Tangisi Sikap Polisi : Kalau Saja |
![]() |
---|
Sosok Dea Permata, Staf HRD Perusahaan Swasta di Purwakarta yang Jadi Korban Pembunuhan |
![]() |
---|
Pengakuan Ayah Korban Sebelum Putrinya Tewas Dibunuh, Sudah 3 Bulan Dapatkan Pengancaman |
![]() |
---|
‘Tidak Ada yang Datang’ Jeritan Hati Orangtua Korban Pembunuhan di Purwakarta |
![]() |
---|
Kisah Tragis Wanita Muda di Purwakarta, Tewas Setelah Laporan Ancamannya Diabaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.