Berita Muba

Dari Sekayu ke Eropa, Perjalanan Rini Aprilia Meraih Beasiswa Kuliah di Belanda

Kisah inspiratif datang dari Rini Aprilia (18), seorang remaja dari keluarga sederhana di Kelurahan Balai Agung, Kecamatan Sekayu

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Yandi Triansyah
handout
BEASISWA KE BELANDA - Rini Aprilia, siswa penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Angkatan 4, siap melanjutkan pendidikan di Wageningen University & Research, Belanda. Semangat generasi muda Indonesia dari Sekayu untuk menembus panggung dunia menjadi cita-cita Rini untuk menjadi peneliti di bidang penelitian ilmu lingkungan. Foto diambil beberapa waktu lalu. 

SRIPOKU.COM, SEKAYU – Kisah inspiratif datang dari Rini Aprilia (18), seorang remaja dari keluarga sederhana di Kelurahan Balai Agung, Kecamatan Sekayu, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel). 

Putri sulung dari pasangan Said Al-Disar dan Martini Ariani ini berhasil menjejakkan kakinya di benua Eropa, mengejar impian besarnya menjadi seorang peneliti di bidang ilmu lingkungan.

Jalan menuju impian itu kini semakin terbuka lebar setelah Rini terpilih sebagai salah satu dari 118 mahasiswa internasional penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Angkatan 4.

Program bergengsi di bawah naungan Kemendikbudristek dan Pusat Prestasi Nasional ini akan mengantarkannya menempuh pendidikan di Wageningen University & Research (WUR), Belanda.

Universitas ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia dalam bidang pertanian dan lingkungan. Rini akan mewakili Indonesia bersama dua siswa lain dari Sumatera Selatan.

Lulus dari SD Istiqomah Sekayu dan SMPN 6 Sekayu, Rini kemudian diterima di salah satu sekolah menengah atas bergengsi di Sumatera Selatan, yaitu SMA Negeri Sumatera Selatan (SMAN Sumsel).

Sekolah ini bukan hanya membuka pintu peluang, tetapi juga memberikan beasiswa penuh yang memungkinkannya fokus mengembangkan potensi akademik dan minat penelitiannya.

"Sekolah ini seperti batu loncatan. Di sini saya pertama kali diperkenalkan pada dunia penelitian ilmiah dan serius mulai mengembangkan kemampuan bahasa Inggris dan sains," ujar Rini.

Perkenalannya dengan dunia penelitian membuahkan hasil manis. Saat masih duduk di kelas 10, Rini meraih penghargaan Honorable Mention di ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) bidang fisika.

Prestasi itu berlanjut ketika ia mewakili Indonesia dalam Vilnius International Project Olympiad (VILIPO) 2023 di Lithuania dan berhasil membawa pulang medali emas untuk proyek di bidang lingkungan.

 Berbekal deretan prestasi tersebut, Rini mendaftar dan diterima di program non-gelar Beasiswa Indonesia Maju (BIM Persiapan), sebuah program penyiapan yang hanya memilih 350 talenta berprestasi dari seluruh Indonesia.

"Selama satu tahun penuh di kelas 11 dan 12, saya mengikuti berbagai pembekalan, dari pelatihan IELTS, SAT, Summer Camp di IPB, hingga proyek pengabdian masyarakat. Tentunya ada mentor khusus dari guru BK yang terus selalu mendukung saya selama seleksi BIM ini," tuturnya.

Perjuangannya berbuah manis. Selain mendapatkan beasiswa ke Belanda, Rini juga menerima undangan khusus sebagai calon mahasiswa IPB dari jalur prestasi nasional dan internasional setelah dinobatkan sebagai Top 1 Best Student dalam program Summer Camp BIM Persiapan.

"Sebelum saya ikut BIM ini, jauh sebelumnya saya telah meminta restu kepada kedua orang tua, bagaimana kalau saya ikut kuliah di luar negeri. Alhamdulillah, orang tua mengizinkan dan kata orang tua jika ada yang menyiarkan, pasti bisa. Karena yang saya cari itu beasiswa tanpa membebani orang tua," ungkap Rini.

Bagi Rini, pencapaian ini bukan sekadar prestasi pribadi, melainkan juga pesan kuat bagi generasi muda di seluruh pelosok negeri.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved