Mata Lokal Desa

Jejak Kerajaan Mataram di Musi Rawas, Desa Mataram Saksi Bisu Kolonisasi Belanda dan Abdi Dalem

Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, tersembunyi sebuah desa dengan nama yang sarat akan sejarah yakni Desa Mataram.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COm / Eko Mustiawan
DESA MATARAM - Suasana di Simpang Tiga depan Kantor Desa Mataram, Rabu (12/3/2025). Simpang tersebut menjadi penanda awal mula terbentuknya kecamatan Tugumulya, 

"Termasuk juga ada beberapa desa lainnya yang penduduk awalnya itu juga dari Desa Mataram. Karena mereka menyebar," ungkap Kades.

Pada tahun 1938, Rompok Pagar Gajah resmi menjadi Desa Mataram. Desa ini kemudian dibagi menjadi dua wilayah, yaitu Mataram Wetan dan Mataram Kulon. Seiring berjalannya waktu, wilayah ini berkembang dan melahirkan marga-marga seperti Ekamarga dan Dwimarga.

Desa Mataram juga menjadi cikal bakal terbentuknya Kecamatan Tugumulyo. Sebuah tugu yang terletak di simpang tiga depan Kantor Desa Mataram menjadi penanda awal mula terbentuknya kecamatan ini.

"Tugu itulah yang menjadi awal mula terbentuknya Kecamatan Tugumulyo. Itulah tugunya di desa kami, bukan didesa lain," ucap Kades.

Desa Sepuh dengan Sejarah Panjang

Desa Mataram merupakan salah satu desa tertua di Kecamatan Tugumulyo. Selain mata air, desa ini juga memiliki makam veteran yang kini telah dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan di Lubuklinggau.

Seiring berjalannya waktu, Desa Mataram terus berkembang dan mengalami kemajuan di berbagai bidang, baik infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat.

Kades Hendi Mukhtar, yang merupakan generasi ke-12 kepala desa, menegaskan bahwa sejarah desa ini didapatkan dari cerita turun-temurun para sesepuh dan dapat dipertanggungjawabkan.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved