Berita PALI
Teror Gajah Liar di PALI, Warga Resah, Tanaman Rusak, dan Pondok Roboh
Warga Desa Semanggus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, Sumatra Selatan, hidup dalam keresahan akibat ulah kawanan gajah liar
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALI - Warga Desa Semanggus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, Sumatra Selatan, hidup dalam keresahan akibat ulah kawanan gajah liar yang semakin sering masuk dan merusak kebun mereka.
Puluhan hektar tanaman sawit dan karet menjadi korban, bahkan pondok-pondok milik warga pun ikut dihancurkan.
Keresahan ini bukanlah masalah baru. Warga Desa Semanggus telah menghadapi teror gajah liar sejak tahun 2023.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, intensitas serangan semakin meningkat. Kawanan gajah liar tidak hanya merusak tanaman, tetapi juga merobohkan pondok yang biasa digunakan warga untuk beristirahat di kebun.
"Yang aktif setiap malamnya ada sekitar 4 sampai 15 ekor gajah," ujar Lukman, salah satu warga Semanggus, pada Jumat (7/2/2025).
Warga terpaksa berjaga malam di kebun untuk mengusir kawanan gajah liar. Mereka menggunakan berbagai cara, mulai dari membakar ban bekas, menggunakan petasan, hingga membuat bunyi-bunyian dari kentongan.
"Kami terpaksa berjaga di kebun, agar tanaman kami tidak dirusak kawanan gajah liar," kata Lukman.
Warga telah berulang kali melaporkan kejadian ini kepada Pemerintah Kabupaten, BKSDA, dan pihak terkait lainnya. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan pencegahan atau penanganan yang efektif.
"Pihak BKSDA yang turun ke lapangan hanya sekadar ambil foto-foto saja," ungkap Lukman.
Lukman juga menjelaskan bahwa meskipun Desa Semanggus berbatasan langsung dengan jalur konservasi dan perlintasan gajah, konflik antara gajah dan warga desa tidak pernah terjadi sebelumnya.
Kawanan gajah tidak pernah masuk ke kebun maupun pemukiman warga.
"Ini disebabkan karena hutan konservasi yang ada di kawasan konservasi sekitar sini yang menjadi rumah dari kawanan gajah ini, sudah dibuka atau dipanen oleh PT MHP," jelas Lukman.
"Selama ini kan gajah tetap berada di jalur konservasinya, barulah sejak 2023 sampai 2025 saat ini, gajah-gajah ini mulai masuk ke lahan pertanian dan pemukiman warga," sambungnya.
Lukman dan warga lainnya berharap ada solusi terkait permasalahan ini. Mereka merasa terancam dengan adanya aktivitas gajah liar di pemukiman dan kebun mereka.
"Jika tidak ada solusinya agar kawanan gajah ini tidak masuk ke kebun atau pemukiman, kami akan demo, karena kami sudah sering melapor namun tidak ada tindak lanjutnya, kami sangat dirugikan, aktivitas pertanian kami terganggu," kata Lukman.
ISTRI Buka Pintu Maaf ke Suami, Kasus KDRT di PALI Berakhir Damai, Pelaku Sempat Dijemput Polisi |
![]() |
---|
FAKTA Suami Hajar Istri di PALI, Sering Ribut Tapi Cepat Akur Kembali, tak Jadi Lapor Berakhir Damai |
![]() |
---|
FAKTA Sebenarnya Video Viral KDRT di PALI Terungkap, sang Istri Akui Dihajar Suami Cuma untuk Konten |
![]() |
---|
VIRAL Suami Hajar Istrinya di Talang Ubi PALI, Terdengar Suara Tangisan Bayi, Begini Kata Polisi |
![]() |
---|
71 Koperasi Merah Putih di PALI Belum Berjalan, Meski Tercepat Dalam Pembentukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.