Berita Prabumulih

Warga Prabumulih 'Santai' di Tengah Kelangkaan Gas 3 Kg, Jaringan Gas Alam Jadi Penyelamat

Warga Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel) nampak santai di tengah kelangkaan gas 3 kg yang menimpa daerah lain. 

Penulis: Edison Bastari | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Edison Bastari
PANGKALAN GAS - Seorang warga membeli tabung gas 3 kilogram di pangkalan gas Chairul Anhar Jalan Dempo, Kelurahan Muaradua Kota Prabumulih, Selasa (4/2/2025). Tabung gas kota ukuran 3 kilogram di Prabumulih tidak langka dan mudah didapat sebab 90 persen warga telah memasang jaringan gas alam. 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Warga Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel) nampak santai di tengah kelangkaan gas 3 kg yang menimpa daerah lain. 

Warga di Prabumulih tak perlu repot repot mengantre gas 3 kg di pangkalan, sebab mayoritas warga sudah dialiri gas alam.

Bahkan berdasarkan data Perusahaan Daerah (PD) Petro Prabu, saat ini ada 38 ribu rumah tangga di Prabumulih yang sudah teraliri gas alam

Namun meski sudah mayoritas warga menikmati gas alam, tapi ada juga sejumlah warga yang masih menggunakan gas 3 kg. 

Beberapa warga mengeluhkan jarak tempuh untuk membeli gas 3 kg di pangkalan. 

Syamsul, seorang warga yang ditemui saat membeli gas, mengaku meski tidak langka, ia mengeluhkan jarak agen atau pangkalan gas yang jauh dari rumahnya.

 Hal ini membuatnya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bahan bakar kendaraan.

"Kalau langka itu tidak, tapi sekarang repot dan jauh, karena selama ini beli dengan pengecer tapi sekarang harus ke pangkalan yang jaraknya jauh," ungkapnya, Selasa (4/2/2025).

Syamsul dan warga lainnya terpaksa membeli gas jauh karena di tingkat pengecer sudah tidak lagi menjual tabung gas elpiji 3 kg.

"Kami tinggal di Perumahan Vina Sejahtera terpaksa ke pangkalan kawasan Dempo Kelurahan Muaradua ini yang jaraknya jauh, ini membuat repot dan tambah biaya membeli minyak motor," tuturnya.

Hal senada disampaikan Yusnaini yang mengaku membeli tabung gas karena rumah barunya belum dipasang jaringan gas kota. "Mau pasang jaringan gas kota kemarin biayanya Rp 4 juta makanya lebih baik pakai tabung gas," tuturnya.

Sementara itu, Chairul Anhar, pemilik pangkalan gas di Jalan Dempo Prabumulih, mengungkapkan bahwa sejak beberapa waktu lalu gas melon tidak mengalami kelangkaan dan harga tetap Rp 20 ribu.

"Harga normal Rp 20 ribu, ramai tapi tidak terjadi antrean karena masyarakat sudah tahu jadwal gas datang," ujarnya.

Chairul hanya mengeluhkan jadwal pengiriman gas yang tidak menentu. Setiap kali pengiriman, ia menerima 120 tabung gas.

"Kadang seminggu hanya dua sampai tiga kali, pernah juga satu truk sebanyak 400 tabung di-drop ke kita. Kita sesuai aturan pemerintah satu KTP satu tabung gas dan satu KK itu hanya 4 kali dalam sebulan," katanya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved