Mimbar Jumat

Mimbar Jumat: Logika Kemungkinan: Inovasi Berpikir di Era Pendidikan Dinamis

Di tengah arus perubahan yang cepat dalam dunia modern, pendidikan menjadi topik yang sangat relevan untuk dibahas

Editor: adi kurniawan
handout
Mimbar Jumat -- Dr. H. Rahmat Hidayat, M.Phil Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Raden Fatah, Kamis (30/1/2025). Di tengah arus perubahan yang cepat dalam dunia modern, pendidikan menjadi topik yang sangat relevan untuk dibahas 

Logika Kemungkinan: Inovasi Berpikir di Era Pendidikan Dinamis

Oleh: Dr. H. Rahmat Hidayat, M.Phil
Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang

SRIPOKU.COM -- Di tengah arus perubahan yang cepat dalam dunia modern, pendidikan menjadi topik yang sangat relevan untuk dibahas. Dialog yang mendalam antara Sujiwo Tejo, seorang seniman dan budayawan, dengan dr. Roslan Al-Imam Yusni Hasan, Sp.B.S., seorang dokter ahli bedah yang sukses, memberikan wawasan baru mengenai pentingnya pendidikan dalam mencapai kesuksesan.

Diskusi ini mengeksplorasi berbagai perspektif tentang bagaimana pendidikan dapat membentuk masa depan, khususnya generasi millennial.

Melalui tulisan ini, penulis berharap dapat mengingatkan dan merefresh mindset generasi millennial tentang betapa pentingnya pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.

Di sebuah platform media sosial "Instagram", Sujiwo Tejo, nampak serius mendengarkan obrolan dr. Roslan (https://www.instagram.com/p/C_CfJnmPfJq) Mereka terlibat dalam sebuah diskusi yang mendalam, yang penulis simpulkan seputar pendidikan dan makna kesuksesan.

Dalam sebuah diskusi tersebut, Roslan mengatakan kepada Sujiwo Tejo bahwa anaknya pernah mengungkapkan keengganannya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Ungkapan tersebut muncul dari keyakinan bahwa "orang tidak kuliah saja bisa sukses," dan sebagai contoh, dia menyebut nama besar Steve Jobs.

Siapa yang tidak mengenal Steve Jobs? Ia adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam dunia teknologi dan bisnis, dikenal sebagai pendiri Apple Inc., perusahaan yang telah merevolusi cara manusia berinteraksi dengan teknologi.

Steve Jobs lahir pada 24 Februari 1955, dan meskipun ia dikenal sebagai seorang inovator ulung, latar belakang pendidikannya tidaklah konvensional. Ia pernah terdaftar di Reed College, sebuah perguruan tinggi seni di Portland, Oregon.

Namun, setelah hanya dua tahun menempuh pendidikan, Jobs memutuskan untuk keluar (Kompas, Profil Steve Jobs Anak Imigran Muslim yang Mendirikan Apple, 2022). Keputusan ini mungkin terlihat kontroversial bagi banyak orang, terutama di masyarakat yang terkadang menganggap gelar akademis sebagai syarat utama untuk mencapai kesuksesan.

Dalam pidatonya di acara wisuda Stanford University pada 12 Juni 2005, Jobs dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak lulus dari perguruan tinggi (Medcom, Biografi Steve Jobs Pendiri Apple…., 2022).

Tentu pengalaman dan pelajaran hidup yang ia peroleh selama perjalanan tersebut jauh lebih berharga daripada sekadar gelar.

Meskipun Jobs tidak menyelesaikan pendidikannya, ia berhasil menciptakan produk-produk yang mengubah dunia, seperti iPhone dan MacBook. Produk-produk ini membentuk kembali industri teknologi secara keseluruhan.

Barangkali, Steve Jobs adalah contoh yang luar biasa, sebuah pernyataan yang sangat mengesankan bagi anak Roslan. Nama Steve Jobs sudah menjadi legenda dalam dunia teknologi dan inovasi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved