Remaja Tewas Keracunan Jamu
Tak Ada Penyesalan Raut Wajah Pelaku Bunuh Adik Ipar Dengan Jamu Dicampur Putas di Palembang
Tidak ada rasa menyesal dan bersedih RK (19), pelaku pembunuhan terhadap adik ipar ketika diperiksa petugas penyidik Satreskrim Polrestabes Palembang
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Tidak ada rasa menyesal, dan bersedih RK (19), pelaku pembunuhan terhadap adik iparnya ANF (19), ketika diperiksa petugas penyidik Satreskrim Polrestabes Palembang, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak ( PPA ), santai dan berekspresi biasa.
Raut wajah RK pun tidak menampakan mempunyai masalah sebesar ini.
Sesekali RK pun menanyakan keberadaan anak laki-lakinya usai ditangkap dan dikembalikan kepada orang tua suaminya.
Seperti pepatah, nasi telah menjadi bubur, meski menyesali perbuatannya RK tetap harus menjalani hukuman yang ada, dan mempertanggung jawabkan ulahnya.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Yanur Hotma Parulian Sirait mengatakan pelaku ini melakukan aksi ini dengan berencana. Dan banyak rangkaian yang sudah disusun oleh pelaku.
Lanjut Harryo, seperti putas, memang sudah disiapkan pelaku dan pelaku beli melalui Online Shop pada tanggal 2 Desember 2024.
"Disini saja sudah terlihat ada perencanaan pelaku RK. Nah ketika pesanan itu sampai, pesanan itu langsung dibuat pelaku dan simpan dalam sebuah botol," katanya.
Baca juga: Aku Kehilangan Anak Kesayangan, Keluarga Harap Pembunuh Adik Ipar di Palembang Dihukum Mati
Memuncaknya pelaku, pelaku saat 3 hari terakhir ini. Sambung Harryo. Lantaran sering di sebut dengan kata kata menyakitkan.
"Saat itulah pelaku ini melakukan challenge kepada Adik iparnya (korban-red), dengan mobil minum jamu, dan jika tidak tahan dan muntah akan diberikan imbalan Rp 300 ribu," katanya.
Tidak ada niat membunuh, lebih jauh Harryo mengatakan, usai ANF menengak Air yang sudah dicampur Putas itu, ANF sempat terjatuh dikamar mandi.
"Hal ini membuat RK langsung panik, dan menyembunyikan korban di belakang lemari," tegasnya yang juga didampingi Kanit PPA Iptu Fifin Sumailan.
Ditambahkan Harryo, setelah korban disembunyikan di belakang lemari. Karena panik saat itu RK kabur setelah bertemu Ibu korban yakni Asmawati dan dalam perjalana kabur ke Penginapan Reddoors, RK pun barulah memberitahukan Suami YD, terkait peristiwa ini.
"Panik setelah bertemu ibunya korban, RK kabur, dan langsung memberitahukan Suaminya bahwa korban ada di belakang lemari," tutupnya.
Runningnews
bunuh adik ipar
jamu beracun
Satreskrim Polrestabes Palembang
Kombes Pol Harryo Sugihartono
Pelaku Pembunuhan Adik Ipar di Palembang Terancam 3 Pasal Ada Pembunuhan Berencana |
![]() |
---|
'Aku Kehilangan Anak Kesayangan', Keluarga Harap Pembunuh Adik Ipar di Palembang Dihukum Mati |
![]() |
---|
Usai Racuni Adik Iparnya RA Kabur Bawa Bayinya Usia 3 Bulan, Berencana Pergi ke Lampung |
![]() |
---|
Niat Asli Wanita Racuni Adik Ipar di Palembang Dikuak, Dihina Korban hingga Kesal Suami Jelalatan |
![]() |
---|
Bukan Challenge Minum Jamu, RK Sudah Lama Rencanakan Aksinya Racuni Adik Ipar, Murka Sering Dihujat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.