Terpidana Mati Mary Jane Dipulangkan ke Filipina Malam Ini, Bawa Barang Penting Usai 15 Tahun di Bui

Dengan mengenakan pakaian hitam sederhana dan senyum yang terus mengembang, Mary Jane melangkah keluar dari lapas itu sekitar pukul 22.30 WIB.

Editor: Fadhila Rahma
Kompas TV
Terpidana Mati Mary Jane Dipulangkan ke Filipina Malam Ini, Bawa Barang Penting Usai 15 Tahun di Bui 

SRIPOKU.COM - Terpidana mati kasus penyelundupan narkoba asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso akhirnya meninggalkan Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta, Wonosari, Gunungkidul, pada Minggu (15/12) malam.

Dengan mengenakan pakaian hitam sederhana dan senyum yang terus mengembang, Mary Jane melangkah keluar dari lapas itu sekitar pukul 22.30 WIB.

Mary Jane keluar Lapas didampingi pendamping kerohaniannya, Romo Bernhard Kieser, serta petugas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas). Mobil Toyota Hiace hitam yang membawanya mendapatkan pengawalan ketat.

"Terima kasih banyak, mohon doanya, Tuhan memberkati semua," ucapnya dalam bahasa Indonesia, seraya melambaikan tangan kepada petugas dan wartawan yang meliput.

Ia juga menyempatkan diri berpamitan secara pribadi dengan Romo Bernhard.

"Jaga kesehatan ya, Selamat Natal," katanya, sambil tersenyum hangat.

Baca juga: Duel Berdarah di Pagar Alam, Pemuda 20 Tahun Tewas Ditusuk Pakai Senjata Tajam

Bawa Lukisan

Mary Jane meninggalkan Lapas Wonosari tidak dengan tangan hampa. Ia meninggalkan Lapas yang sudah ia huni selama 15 tahun itu dengan membawa sebuah kenang-kenangan.

"Ada yang dibawa, lukisan yang baru, yang baru dia buat," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Yogyakarta, Evi Loliancy saat melepas kepergian Mary Jane. Menurut Evi, lukisan karya Mary Jane beraliran abstrak, menceritakan perjalanan hidup perempuan asal Bulacan, Filipina tersebut.

"Mulai dari perjalanan awal dari yang mulai gelap menjadi terang, intinya seperti itu," urai Evi.

Selain lukisan, Mary Jane juga membawa beberapa barang penting miliknya. Termasuk gitar dan alkitab berbahasa tagalog. "Dia (Mary Jane) tidak banyak membawa barang pribadinya.

Yang dibawa itu ada gitar pemberian dari pendamping kerohaniannya Romo Bernhard Kieser. Kemudian, juga membawa Al-Kitab berbahasa tagalog miliknya," ujarnya.

Evi menjelaskan dua barang tersebut dianggap berharga oleh Mary Jane, sebab gitar merupakan instrumen yang dipelajari Mary Jane selama masa penahanannya.

Ditambah, gitar tersebut merupakan pemberian dari pendamping kerohaniannya, Romo Bernhard Kieser yang setia memberikannya dukungan moril saat pertama kali dirinya sampai di Lapas. Sedangkan Al-Kitab berbahasa Tagalog merupakan pemberian dari Kedutaan Besar Filipina.

15 Tahun

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved