Berita UMKM

Eco Print, Bantu Perekonomian Keluarga dan Tambah Wawasan, Sri Rahayu Meranjak Sukses Pengusaha UMKM

Memulai usaha serta menjalaninya sebagai Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk kriya bukanlah hal yang mudah.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: bodok
SRIPOKU.COM/ari
Tampak Sri Rahayu sedang membuat eco print yang memanfaatkan dedaunan dan kembang yang berada di sekitar pekarangan rumah. 

Sedangkan suaminya bekerja kuli bangunan.

"Jadi pagi saya jualan makanan dan siangnya menjahit, suami kuli bangunan. Namun ternyata perekonomiannya terasa lambat apalagi sejak memiliki dua anak sehingga mengalami kerugian dan tutup," tuturnya.

Kemudian, iapun focus untuk kembali menekuni dunia jahit menjahit dan memberanikan diri mengontrak toko di Pasar Tanjung Enim untuk membuka jasa menjahit pakaian.

Ternyata pelanggannya ramai sehingga Sri memiliki penghasilan sebesar Rp 500 ribu Rp 1 juta rupiah bahkan lebih per bulannya.

Namun, sejak  mengandung anak ketiga yang mengharuskannya istirahat total, dan iapun kembali terpaksa menutup toko jahitnya.

Beberapa bulan kemudian, ia merasa dirinya kuat dan butuh penghasilan, ia membuka jasa jahitannya di rumah dan mempromosikannya lewat sosial media.

Lalu, pada tahun 2019, iapun ikut pelatihan menjahit di kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Muara Enim karena keuletan dan hasil karyanya, dan ia pun mendapat bantuan mesin jahit yang diimpikannya.

Bukan hanya pelatihan menjahit saja saat itu,  tetapi ada juga pelatihan membuat ecoprint, membatik, dan lain sebagainya.

Atas dukungan dan saran dari keluarga, juga teman-temannya, karena punya keahlian iapun mencoba membuat ecoprint dari ilmu yang didapatkannya dari pelatihan, ia praktikkan langsung. 

Ia ciptakan kain ecoprint, lalu ia jahit menjadi pakaian, topi, tas, dan lain sebagainya.

Ia pun tawarkan ke pelanggan-pelanggan jahitnya dengan nama brand Sriris Ecoprint, dan mereka tertarik. 

Akhinya, ia memiliki semangat baru dan kemauan melanjutkan usaha ecoprint itu dengan modal yang seadanya.

Beberapa bulan setelahnya, Sriris Ecoprint banyak dikenal oleh dinas-dinas pemerintah di Kabupaten Muara Enim, dan sering pula diminta mengisi gerai oleh-oleh milik Pemkab Produk eco print milik Sri lancar dalam penjualannya, dan Sriris Ecoprint dapat menghasilkan Rp 1-3 juta perbulannya.

Pada tahun 2022, ia secara tidak sengaja dipertemukan dengan PT Pamapersada Nusantara di gerai oleh-oleh Pemkab Muara Enim melalui Tim LPB PAKIGA dan menjadikannya UMKM binaan PT Pamapersada Nusantara

Sejak ia bergabung dengan sebagai pengusaha lokal binaan PT Pamapersada Nusantara pengetahuan dan keterampilannya makin lengkap dan luas dalam berusaha sebab ia mulai sering ikut bazar dan pameran yang diadakan di Kabupaten Muara Enim, ke luar kota, dan bahkan sampai ke luar provinsi.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved