Mata Lokal Desa
Rumah Limas Desa Ulak Kerbau Lama Berpotensi jadi Cagar Budaya dan Wisata Baru di Ogan Ilir
Ogan Ilir dikenal sebagai salah satu daerah di Sumatera Selatan yang memiliki banyak potensi wisata dan kearifan lokal, salah satunya rumah limas.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Ogan Ilir dikenal sebagai salah satu daerah di Sumatera Selatan yang memiliki banyak potensi wisata dan kearifan lokal, salah satunya rumah limas.
Begitu memasuki wilayah Desa Ulak Kerbau Lama, Kecamatan Tanjung Raja, tampak deretan rumah limas berjejer hampir di sepanjang jalan utama desa.
Desa ini berjarak tak sampai 1 kilometer dari Jalinsum Palembang-Kayuagung.
Infrastruktur di Desa Ulak Kerbau Lama cukup baik, di mana jalan utama desa diaspal mulus dan sangat nyaman dilalui.
Begitu juga dengan akses jembatan menuju desa tersebut juga kondisinya baik.
Menurut Kepala Desa Ulak Kerbau Lama, Aldi, ada puluhan rumah limas yang masih berdiri kokoh di desa terebut.
"Keseluruhan rumah limas terbuat dari kayu. Ada juga yang dikombinasikan dengan bangunan beton di lantai bawah. Itu rumah yang didiami generasi kesekian," kata Aldi, Senin (9/9/2024).
Jenis kayu yang digunakan adalah kayu seru sebagai kerangka, kayu unglen sebagai pondasi dan kayu tembesu sebagai lantai, dinding, jendela serta pintu.
Dijelaskan Aldi, dinamakan rumah limas karena kap atau atap rumah yang berbentuk limas.
Sama seperti di gambar uang pecahan Rp 10 ribu, bentuk bangunan rumah limas di Ulak Kerbau Lama yakni empat persegi panjang, dibangun di atas tiang kayu dengan lantai berundak.
Undakan yang juga disebut kekijing berbentuk empat persegi panjang, dengan total keseluruhan kekijing di rumah limas berkisar antara dua hingga empat buah.
"Rumah limas, rumah panggung yang memiliki tiang dengan ketinggian 1,5 sampai 2 meter dari permukaan tanah. Ada puluhan rumah limas di desa ini," ujar Aldi.
Rata-rata rumah limas di Ulak Kerbau Lama masih terawat dengan baik.
Sebagian warga ada yang mengganti pondasi asli dengan pondasi beton agar lebih tahan lama.
"Tidak bisa dipungkiri banyak rumah limas yang istilahnya termakan usia. Jadi pondasinya diganti dengan yang lebih kokoh, tapi bangunan intinya tetap mempertahankan konstruksi lama," jelas Aldi.
Dirinya menyebut "komplek" rumah limas di Ulak Kerbau Lama sangat berpotensi menjadi cagar budaya dan objek wisata baru di Ogan Ilir.
Dengan mengunjungi rumah limas di Ulak Kerbau Lama, pengunjung dapat merasakan nuansa tradisional yang sangat kental dan seakan dibawa ke kehidupan zaman dahulu.
"Rumah limas di sini alhamdulillah masih terawat dengan baik. Masih awet-awet," kata Aldi.
Salah seorang pemilik rumah limas, Maryam mengatakan bahwa bangunan yang didiaminya berusia lebih dari 200 tahun.
Hingga kini, bangunan rumah limas dengan dua tangga tersebut masih terawat dengan baik.
"Ini rumah dibangun oleh buyut, ibu dari nenek saya. Sudah lama," ungkap Maryam.
Wanita 76 tahun ini mengaku tinggal sendirian di rumah limas, menjalani masa-masa tua.
"Nanti mungkin rumah limas ini akan ditinggali oleh anak-anak kami agar tetap terjaga," tuturnya.
MataLokalDesa
Desa Ulak Kerbau Lama
Kecamatan Tanjung Raja
rumah limas
Kepala Desa Ulak Kerbau Lama Aldi
| Kok Bisa Ada Kata Kerbau di Nama Desa Ulak Kerbau Ogan Ilir Sumsel? Dijuluki Kampungnya Penjahit |
|
|---|
| Malam Tapai dan Gema Nostalgia,Saat Tradisi Lawas Kembali Menghangatkan Jantung Kayuagung |
|
|---|
| Melihat Napal Jaringan Desa Singapura OKU, Wahana Seluncuran Alami di Sungai Ogan Digemari Anak-anak |
|
|---|
| Desa Remayu, Jejak Perdagangan Kuno di Tengah Harta Karun Pecahan Keramik Belanda dan Cina |
|
|---|
| Ruwatan Bumi di Karang Binangun Sumsel : Doa, Budaya, dan Bisikan Leluhur di Tengah Deru Zaman |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/rumah-limas-ulak-kerbau.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.