Mimbar Jumat

Mimbar Jumat: Hanya Satu Pemabuk yang Diizinkan Masuk Surga

Cara berbicara menjadi tidak jelas, wajah semburat, bola mata menjadi merah, koordinasi fisik buruk dan hilang keseimbangan.

Editor: pairat
ISTIMEWA
Ilustrasi: Mimbar Jumat: Hanya Satu Pemabuk yang Diizinkan Masuk Surga 

Kecintaan dan pengorbanannya untuk agama Allah sangat tinggi, serta sangat menyayangi dan menghormati Rasulullah. Tidak bermaksiat meskipun dalam kondisi mabuk sekalipun.

Nu'aiman merupakan salah seorang dari sahabat Nabi Muhammad SAW yang banyak mengikuti peperangan membela agama Allah.

Agar terhindar dari perilaku mabuk, maka perlu memupuk satu kesadaran bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini hakikatnya adalah titipan Allah. Jangan pernah terbersit rasa memiliki sesuatu.

Termasuk tubuh manusia, jasmani dan ruhani. Semua yang melekat pada diri adalah amanah dan kesempatan untuk berbuat kebaikan. Kapan dan dimanapun, ketika Allah berkehendak, Allah pasti akan mengambilnya.

Sang Pemilik akan mengambil apa yang pernah dititipkannya dan meminta pertanggung jawabannya. Allah pasti akan mengganti dengan yang lebih baik, atau justru ingin memberi kondisi yang lebih nyaman pada seseorang.

Saat amanah berhasil ditunaikan. Firman Allah Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang di langit dan di bumi (Q.S. An-Nur, 24).

Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali DIA. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu maka tidak ada yang dapat menolak karunia-NYA. DIA memberikan kebaikan kepada siapa saja yang DIA kehendaki di antara hamba-hamba-NYA (Q.S. Yunus, 107).  

DIA-lah pemberi pahala terbaik dan pemberi balasan terbaik (Q.S. al-Kahfi, 44). (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved