Berita UMKM
Dari Bahan Sederhana, Barang UMKM Pelajar SMAN 2 Unggulan PALI Ini Hasilkan Produk Bernilai Ekonomi
Inovasi dan kreatifitas para siswa dan siswi pelajar di SMAN 2 Unggulan PALI sukses ciptakan produk UMKM yang memiliki nilai jual ekonomi.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, PALI --- Inovasi dan kreatifitas para siswa dan siswi pelajar di SMAN 2 Unggulan Talang Ubi Kabupaten PALI, sukses ciptakan Produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki nilai jual ekonomi.
Produk-produk UMKM SMAN 2 Unggulan PALI ini disajikan dengan tampilan menarik dan memiliki cita rasa yang istimewa.
Berbagai varian Inovasi produk jajanan yang dihasilkan oleh para Siswa-siswi SMAN 2 Unggulan PALI tersebut dibuat dengan bahan-bahan yang tak biasa dan memiliki nama-nama yang cukup unik.
Seperti Doku (dodol labu kuning), keripik bayam, telur gabus daun sambung nyawa, Keter (keripik terong) dan keripik biji cempedak.
Tak hanya itu, ada juga yang tak kalah uniknya nama- nama produk camilan yang dihasilkan tersebut yakni permen pepaya muda, kerupuk tulang ikan, keripik pare.
Keripik pangsit, crab ranggon, permen sawit, jamur krispi, Es bunga Telang, stik daun kelor dan masih banyak lagi produk dari inovasi dan kreatifitas yang dihasilkan para siswa SMAN 2 Unggulan.
Untuk harga yang dibandrol pun, bervariasi dan terjangkau, mulai dari Rp 5 ribu per Pcs hinggah Rp 12 ribu per Pcs.
Wahyu S selaku guru yang membidangi mengatakan produk yang dihasilkan para siswa itu merupakan hasil karya dari penerapan kurikulum merdeka dengan mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mana sudah diterapkan selama 2 tahun ini di SMAN 2 Unggulan PALI.
"Ini merupakan bentuk inovasi dan kreatifitas hasil karya P5 para siswa dan siswi dalam mengembangkan produk- produk UMKM di bidang kuliner. Saat ini produk-produk itu mulai kita coba pasarkan dengan harga yang bervariasi dan cukup terjangkau," kata Wahyu, Rabu (14/8/2024).
Lanjutnya, dalam proses pembelajaran nya siswa dari berbagai kelas bekerja dalam kelompok untuk berinovasi mengembangkan ide bisnis kuliner itu.
Hasilnya adalah berbagai produk makanan dan minuman inovatif mulai dari camilan sehat berbahan lokal hingga minuman tradisional yang dikemas modern.
Wahyu juga mengatakan, setiap kelompok juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan konsep usaha mereka, termasuk strategi pemasaran, manajemen keuangan, dan analisis pasar.
"Kegiatan seperti ini sangat penting untuk melatih jiwa kewirausahaan sejak dini, dan kami berharap siswa-siswa ini dapat melanjutkan ide-ide bisnis mereka di luar sekolah,” terangnya.
Wahyu berkata, penerapan kurikulum merdeka dalam pembelajaran P5 dibidang kewirausahaan ini bertujuan untuk membentuk karakter pelajar yang inovatif.
Dalam penerapan kurikulum merdeka siswa juga dituntut tidak hanya menunjukkan prestasi mereka dibidang akademik, tetapi juga kemampuan mereka dalam mengembangkan ide kreatif agar dapat menjadi produk yang bisa dipasarkan.
Kisah Inspiratif Dari Guru Honorer Bergaji Rp 70 Ribu, Desy Kini Sukses Bisnis Kuliner yang Mendunia |
![]() |
---|
Gelar PKM di Ogan Ilir, UIGM Palembang Pasarkan Kerajinan Kain dan Purun Burai di Platform Digital |
![]() |
---|
Teruskan Usaha Sang Ayah, Pria di PALI Tetap Bertahan Jualan Es Kapal Jajanan Legend Tahun 80-an |
![]() |
---|
Harga Terong Anjlok, Petani di Musi Rawas Terpuruk, Ongkos Jual Tak Sebanding dengan Biaya Pupuk |
![]() |
---|
Mengenal Lesehan Terapung Ngas As OKU Selatan, Kulineran Sembari Melihat Pemandangan Danau Ranau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.