Berita UMKM

Kisah Hamzani Pengrajin Dandang dan Panci di PALI, Tetap Bertahan di Era Modern

Seperti menolak mati, terus bertahan melawan modernisasi, Hamzani enggan berhenti untuk terus menciptakan dandang hingga panci.

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Apriansyah
Hamzani (47), salah satu pengerajin dandang atau kaleng gerondongan di Kabupaten PALI yang tetap bertahan di dapur produksi pembuatan dandang dan perabotan dapur berbahan aluminium. 


Permintaan pesanan terbanyak datang dari berbagai daerah di Sumsel seperti Prabumulih, Palembang, Muara Enim, Ogan Ilir dan Sekayu.


Bahkan sampai keluar daerah di Sumsel seperti Medan, Pekanbaru, Batam hinggah yang terjauh sampai ke Papua.


Meski menggunakan alat-alat tradisional seadanya, seperti pukul, besi hingga kayu, namun hasil buatan nya tidak kalah dengan kualitas pabrikan yang mengunakan alat-alat mesin modern.


Bahan aluminium yang digunakan juga kualitas terbaik dengan ketebalan 0,8 milimeter sehingga dandang dan prabotan yang dihasilkan memiliki kualitas awet dan tahan lama.


Usaha UMKM Hamzani yang diberi nama Multi Usaha Aluminium Craft telah mendapatkan ijin usaha atau NIB pada tahun 2014.


Dalam sebulan Hamzani dapat menghasilkan Omzet bersih sekitar Rp 6 juta hingga Rp 7 juta dan dapat memperkerjakan 3 orang karyawan.


Namun sejak pandemi Covid-19 mewabah pada tahun 2020-an, penjualan turun secara drastis.


Bahkan di tahun 2021, usahanya nyaris tutup  karena tidak bisa memasarkan produknya, dikarenakan para pengepul yang menjual hasil produksi nya di pasar tradisional juga tutup.


"Turun drastis imbas Covid, sempat mengalami kerugian sekitar Rp 20 juta, karena pelanggan tak mampu membayar pelunasan pesanan akibat usahanya juga tutup,"imbuhnya.


Kemudian pada akhir tahun 2022, Hamzani mencoba bangkit dari keterpurukan, dengan modal seadanya ia memulai kembali usahanya.


Saat ini dengan keterbatasannya, Hamzani hanya mampu mendapatkan Omzet diangka Rp 2 juta hingga Rp 3 juta saja dalam sebulan.


"Sekarang pesanannya gak sebanyak dulu di era tahun 2010 hingga 2019, jadi penghasilan seadanya saja di cukup- cukupi insyaallah. Sekarang dikerjakan sendiri karena tak mampu lagi membayar gaji karyawan,"tuturnya.


Meskipun segalanya bisa dikatakan serba terbatas, Hamzani masih tetap tekun membuat dandang bagi siapa saja yang membutuhkan dandang buatannya.


Hamzani mengatakan dalam sehari dia bisa membuat 20 buah panci ukuran kecil dengan menghabiskan satu lembar plat aluminium 0,8 milimeter.


Banyak juga pesanan yang diterima Hamzani untuk pembuatan dandang bakso, dandang nasi, subluk, dan peralatan memasak dapur lainnya dengan berbagai ukuran.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved