Airlangga Hartarto Mundur Ketum Golkar

Airlangga Mundur, Konstelasi Pilkada Berubah? Pengamat: Yakin Bakal Terjadi Bongkar Pasang Dukungan

Pengamat politik Kemas Khoirul Mukhlis yakin mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar berdampak akan terjadi bongkar pasang dukungan

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
KOLASE/TRIBUNSUMSEL/INSTAGRAM AHMADDOLIKURNIA
Pengamat politik Kemas Khoirul Mukhlis mengomentari mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar. Sementara Ahmad Doli Kurnia selaku Waketum DPP Partai Golkar menyatakan Airlangga mundur dari jabatannya tidak ada ikut campur pihak luar, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin (12/8/2024). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar cukup mengejutkan. Padahal saat ini tahapan pilkada tengah memasuki masa krusial dukungan parpol menjelang pendaftaran akhir Agustus mendatang. Banyak pihak memprediksi akan berubahnya dukungan yang diberikan Golkar.

Pengamat politik Kemas Khoirul Mukhlis yakin akan terjadi bongkar pasang dukungan. Setidaknya bagi yang belum dikeluarkan surat persetujuan atau B1KWK.

Apalagi masa pendaftaran masih tersisa 2 minggu lagi, bisa saja ketua umum yang baru atau siapa yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas ketua umum memiliki selera tersendiri.


“Jadi walau tidak keseluruhan, bisa saja ada yang diubah dukungannya. Terutama yang memang belum diserahkan B1KWK atau surat persetujuan calon. Karena pelaksana tugas ketua umum yang baru bisa saja memiliki keinginan yang berbeda dengan Airlangga, tak semuanya sama,” ungkap Kemas Khoirul Mukhlis kepada Sripoku.com, Senin (12/8/2024).

Ditambahkannya, walau sudah ada pernyataan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Sadzily yang mengatakan rekomendasi yang diberikan pada masa kepemimpinan Airlangga tidak akan berubah karena sudah menjadi keputusan organisasi. Mukhlis menilai tidak ada jaminan tidak berubah, sebab sosok plt ketua umum nantinya akan punya kebijakan tersendiri.

“Apalagi yang baru memperoleh dukungan lisan atau masih tingkatan lobi, tentu sangat rawan sekali. Kita tahu kalau di partai besar seperti halnya Golkar banyak friksi-friksi internal, pasti saat ini tengah adu kekuatan bagaimana plt ketua umum dipegang kelompok mereka,” tambah Mukhlis yang juga direktur Lintas Politika Indonesia ini.

Mukhlis menilai mundurnya Airlangga ini jangan dianggap hal yang biasa. Pihaknya yakin ada desakan kuat baik eksternal maupun internal termasuk persoalan dukung mendukung pilkada. Kalau tak ada kaitan pilkada, semestinya bisa ditunggu sampai setelah tahapan pendaftaran di KPU.

“Kenapa harus sekarang? Karena pastinya terkait erat dengan dukungan calon kepala daerah, di samping adanya faktor lain. Bisa saja jadi momentum serta dimanfaatkan oleh pihak yang memiliki dukungan berbeda sebelum ini. Jadi bersiap saja untuk dukungan yang berubah, kita bicara ini untuk pilkada di seluruh Indonesia ya,” ujar mantan ketua KPU Palembang ini.

 

Doli: Airlangga Mundur Murni Keputusan Pribadi

Pernyataan tegas Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketum Golkar, murni keputusan pribadi. Ucapan itu, diungkapkan oleh Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia.

Doli mengatakan, Airlangga mundur dari jabatannya juga tidak ada ikut campur pihak luar. Oleh sebab itu, masyarakat diminta menghormati keputusan Airlangga tersebut.

"Kita hormati keputusan Pak Airlangga yang sangat personal dan sangat pribadi. Kita tidak usah lagi mengaitkan apa latar belakang dan seterusnya atau mengaitkan dengan siapa saja," ungkap Doli dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin (12/8/2024).

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Baca juga: Sempat Deadline Awal Agustus Tentukan Arah, Warga Desak Akbar Alfaro Maju Cawako Palembang

Karena alasan Airlangga yang bersifat personal, Doli mengungkapkan, tidak menimbulkan gejolak diinternal Golkar. Ia pun memastikan, roda organisasi di Partai Golkar tetap berjalan.

"Pengunduran diri Pak Airlangga ini, tidak akan ada apa-apa, (tidak) mengganggu perjalanan roda organisasi Partai Golkar. Partai Golkar sebagai partai yang tertua juga cukup matang," kata Doli.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved