Berita UMKM
Kisah Fridar Pemilik Toko Roti HAMADA Legendaris di PALI, Belajar dari Orang Belanda
Tahun 1986-an toko roti yang ada di Jalan Cemara, Komplek Pertamina (Komperta) Pendopo, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, Sumatera Selatan
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALI -- Saat menjamurnya aneka roti kekinian yang dijual. Namun roti HAMADA terus bertahan melawan zaman dengan berbagai pilihan rasanya.
Sejak era tahun 1986-an toko roti yang ada di Jalan Cemara, Komplek Pertamina (Komperta) Pendopo, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, Sumatera Selatan (Sumsel) ini terus melayani pelanggannya.
Roti yang jadi favorit pelanggan antara lain roti tawar, roti pisang coklat, roti kopi, roti kombinasi 6 rasa, roti kombinasi 18 rasa dan aneka kue basah.
Tak heran jika ke Pendopo Talang Ubi Kabupaten PALI, banyak pencinta roti yang menyempatkan mampir ke sini.
Nama toko roti dan kue HAMADA merupakan singkatan dari Harilang Man Duram diambil dari bahasa Komering Sumsel yang memiliki arti usaha bersama.
Berdiri sejak masa orde baru sekitar 39 tahun lalu, membuat toko roti legendaris ini banyak melewati masa sulit.
Namun hebatnya, Toko Roti HAMADA masih bertahan sampai sekarang.Sungguh bukan waktu yang sebentar bagi sebuah brand untuk terus berdiri selama itu.
Tak salah kiranya apabila HAMADA bisa kita sebut sebagai toko roti ‘legendaris’ karena kemampuannya bertahan selama puluhan tahun.
Roti manis kuno di sini memiliki tampilan yang padat dan gemuk. Namun saat digigit, teksturnya sangat lembut dan halus, serta tidak lengket. Isiannya pun royal sehingga memuaskan selera.
Ketika melangkah masuk ke dalam toko roti yang sederhana ini, akan disambut oleh aroma wangi roti dan kue yang baru dipanggang dan juga sikap ramah yang menyambut.
Di toko roti HAMADA ini, kita dapat melihat proses pembuatan roti dan kue juga loh, dimana alat oven dan mixer yang digunakan cukup jadul, namun bisa menghasilkan roti yang tidak kalah dengan buatan pabrik-pabrik roti di Indonesia.
Pemilik toko roti HAMADA bernama Fridar Dafri (71) mengatakan konsistensi dan kerja keras adalah sesuatu yang terus dipegang olehnya dalam menjalankan UMKM yang telah dilakoninya selama ini.
Saat ditemui di toko roti miliknya, wanita kelahiran tahun 1957 yang saat ini menginjak usia 71 tahun, masih berkecimpung di dapur produksi toko roti miliknya.
Dengan telaten ia masih turun tangan membantu 5 karyawan untuk mengola adonan roti serta memastikan kualitas dan rasa roti dari resep sejak era tahun 80 an tidak berubah.
Itulah yang menyebabkan toko roti HAMADA selalu mampu berdiri di tengah gempuran banyak bakery baru.
Kisah Inspiratif Dari Guru Honorer Bergaji Rp 70 Ribu, Desy Kini Sukses Bisnis Kuliner yang Mendunia |
![]() |
---|
Gelar PKM di Ogan Ilir, UIGM Palembang Pasarkan Kerajinan Kain dan Purun Burai di Platform Digital |
![]() |
---|
Teruskan Usaha Sang Ayah, Pria di PALI Tetap Bertahan Jualan Es Kapal Jajanan Legend Tahun 80-an |
![]() |
---|
Harga Terong Anjlok, Petani di Musi Rawas Terpuruk, Ongkos Jual Tak Sebanding dengan Biaya Pupuk |
![]() |
---|
Mengenal Lesehan Terapung Ngas As OKU Selatan, Kulineran Sembari Melihat Pemandangan Danau Ranau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.