Pilkada Sumsel 2024

MataHati vs HDCU Diprediksi Bertarung Sengit di Palembang, Pengamat: Survei Terakhir Top of Mind

Pertarungan sengit Pilgub Sumsel mendatang diperkirakan terjadi antara pasangan HDCU dengan MataHati di Palembang.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
HANDOUT
3 paslon gubernur dan wakil gubernur yang digadang maju Pilkada Sumsel 2024: HDCU (Herman Deru - Cik Ujang)  dengan MataHati (Mawardi Yahya _ Anita Noeringhati), HAPAL (Heri Amalindo - Popo Ali Martopo (HAPAL). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pertarungan sengit Pilgub Sumsel mendatang diperkirakan terjadi antara pasangan HDCU (Herman Deru - Cik Ujang)  dengan MataHati (Mawardi Yahya _ Anita Noeringhati) di Palembang. Di samping karena ibu kota provinsi, pemilih terbanyak juga terdapat di sini. Diyakini pula yang dapat unggul di Palembang akan menjadi pemenang Pilgub.


"Data survei terakhir untuk Top of Mind antara kedua pasangan ini selisih tak sampai sepuluh persen. HDCU saat ini masih unggul namun sangat mungkin dapat dikejar Matahati," ungkap pengamat politik Kemas Khoirul Mukhlis, Kamis (25/7/2024).


Hal ini juga dari versi survei ini karena jumlah yang tidak menginginkan kembali petahana untuk mencalonkan diri di Pilkada Sumsel 2024 cukup besar. Semestinya MataHati bisa memanfaatkan sentimen tersebut.

"Yang disayangkan, calon lain seperti Heri Amalindo yang digadang berpasangan dengan Popo Ali Martopo (HAPAL) hasil survei masih di bawah 5 persen. Sulit untuk mengejar HDCU maupun MataHati, kecuali ada hal luar biasa terjadi. Padahal Heri Amalindo sudah lebih dulu bergerak," kata Kemas Khoirul Mukhlis

Mantan Ketua KPU Palembang ini menjelaskan, hal tadi berdasarkan hasil survei yang pihaknya pegang. Bisa jadi berbeda dengan survei lembaga lainnya.

Mukhlis juga menilai antara HDCU dan MataHati sekarang tengah gencar bersosialisasi dan konsolidasi setiap hari tanpa henti. Ini positif, karena semakin banyak menyentuh masyarakat peluang untuk menang juga kian terbuka.

"Polanya hampir sama walau gaya komunikasi antara Herman Deru dengan Mawardi Yahya berbeda. Hanya sedikit ada power MataHati karena selalu didampingi Syahrial Oesman sebagai panglima pemenangan. Sedikit banyak ini berpengaruh," imbuhnya.

Mukhlis juga berharap walau terbuka potensi duel antara HDCU - MataHati, Pilgub Sumsel mendatang tetap diikuti setidaknya 3 pasang calon.

"Semakin banyak kandidat pasti lebih bagus. Masyarakat memiliki pilihan alternatif. Dan ini bagus untuk meningkatkan partisipasi pemilih," ujar Direktur Eksekutif Lintas Politika Indonesia.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya resmi merekomendasi pasangan Mawardi Yahya – RA Anita Noeringhati untuk maju dalam Pilgub Sumsel mendatang. Ini tertuang melalui surat bernomor 01/1009/Rekom/DPP-GERINDRA/2024 tertanggal 18 Juli 2024 yang ditandatangani Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya resmi merekomendasi pasangan Mawardi Yahya – RA Anita Noeringhati untuk maju dalam Pilgub Sumsel mendatang. Ini tertuang melalui surat bernomor 01/1009/Rekom/DPP-GERINDRA/2024 tertanggal 18 Juli 2024 yang ditandatangani Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani. (Handout)

Baca juga: Berita Sriwijaya FC Terpopuler: SFC Tetap Bidik Beto dkk, Jafri Sastra: Banyak Pemain Mau Ditrial

 

Seperti diketahui DPP Partai Gerindra resmi merekomendasi pasangan Mawardi Yahya – RA Anita Noeringhati (MataHati) untuk maju dalam Pilkada Sumsel 2024.

Hanya saja paslongub Sumsel (mantan Wakil Gubernur Sumsel Ir H Mawardi Yahya dan Ketua DPRD Sumsel Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH) ini harus bersabar.

Pasalnya SK DPP Partai Gerindra bernomor 01/1009/Rekom/DPP-GERINDRA/2024 tertanggal 18 Juli 2024 yang ditandatangani Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani seyogiyanya dijadwalkan akan diserahkan di Graha Limbersa Jl. Letjen H. Alamsyah Ratu Perwiranegara, Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Minggu (21/7/2024) pukul 12.30 wib ditunda hingga batas waktu yang tak ditentukan.

"Penyerahan SK rekomendasi Balonkada dari partai Gerindra benar ditunda dulu, hingga batas waktu yang belum ditentukan, " kata Wakil Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumsel Sri Mulyadi, Minggu (21/7/2024).

Menurut Sri, batalnya penyerahan SK itu, dikarenakan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani berhalangan hadir karena ada kegiatan lainnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved