Tahanan Lapas Merah Mata Palembang Tewas

Napi Sumaryanto Tewas di Lapas Palembang, Kapolrestabes Sebut Ada Indikasi Korban Dibunuh

Namun Harryo enggan menjelaskan lebih detail lagi terkait hasil olah TKP yang dilakukan Polrestabes Palembang bersama Polsek Sako. 

Editor: Yandi Triansyah
Tribun Sumsel/Rachmad Kurniawan Putra
Petugas Lapas Klas I Palembang mengantar jenazah warga hunian yang ditemukan tewas ke RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono  mengungkap adanya indikasi pembunuhan terhadap Sumaryanto narapidana  yang ditemukan tewas tergeletak di kamar mandi tahanan Lapas Klas I Palembang.

"Iya (indikasi dibunuh)," ujar Harryo, Jumat (19/7/2024).

Diketahui sebelumnya polisi telah melakukan olah TKP di Lapas Klas I Palembang dan memeriksa lima orang narapidana lainnya yang satu kamar. 

Namun Harryo enggan menjelaskan lebih detail lagi terkait hasil olah TKP yang dilakukan Polrestabes Palembang bersama Polsek Sako. 

"Nanti ya nunggu rekon dulu, terimakasih, " katanya.


Diberitakan sebelumnya, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas I Palembang Veri Johannes mengatakan kalau Sumaryanto warga binaan kasus pembunuhan serta mengambil motor bocah SMP di Musi Rawas.

Sumaryanto sudah berada di Lapas Klas I Palembang selama 7 bulan.

Sebelumnya, Sumaryanto merupakan warga binaan Lapas Klas II A Lubuklinggau yang baru dipindahkan pada Desember 2023 lalu.

Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan kepolisian yang sedang menghimpun keterangan, terkait indikasi penyebab kematian Sumaryanto

Termasuk kelima orang tahanan yang satu kamar dengan Sumaryanto

"Sedang dalam pemeriksaan polisi, kita tunggu saja hasilnya. Iya benar, termasuk (lima tahanan lain)," katanya.
 

Ada Bekas Jeratan

Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan, menemukan bekas jeratan di leher dan kaki Sumaryanto (33).

Sumaryanto merupakan tahanan Lapas Klas I Palembang yang ditemukan tewas di kamar, Kamis (18/7/2024).

Dokter Indra Nasution mengatakan, Sumaryanto belum lama tewas saat ditemukan oleh petugas lapas.

"Perkiraan masih baru, mungkin di bawah 6 jam ," singkat Indra usai melakukan pemeriksaan luar.

Indra mengaku terdapat jeratan di leher dan kaki yang menyebabkan Sumaryanto tewas.

Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan apakah penghuni lapas itu tewas bunuh diri atau bukan.

"Indikasi bunuh diri tidak tahu karena belum di dalami," katanya.

Sehingga pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian yang dialami oleh Sumaryanto.

"Saya belum bisa pastikan. Jadi tanda-tanda bunuh diri ada tapi tanda lain juga bisa," katanya.

Kalapas Klas I Palembang Merah Mata, Veri Johannes mengatakan, penemuan jasad tahanan itu bermula dari laporan petugas tamping kebersihan yang melaporkan hal tersebut ke petugas blok hunian.

Posisi jasad sudah tergeletak di lantai kamar.

"Kami mendapat laporan sekitar pukul 07:20 dari satuan pengamanan. Penghuni tersebut ditemukan tergeletak di kamar mandi hunian sudah tidak bernyawa ketika akan dilakukan pembukaan kamar," ujar Veri.

Setelah memastikan kondisi jasad penghuni kamar pihaknya langsung menghubungi Polsek Sako untuk mengevakuasi jenazah.

"Setelah memeriksa jenazah kami mengamankan kamar hunian tersebut kemudian memanggil pihak kepolisian, " katanya.

Ketika ditanya soal indikasi penyebab kematian Sumaryanto, ia mengatakan hal tersebut belum bisa disimpulkan. Sehingga penyebab kematiannya masih janggal.

"Setelah kami lihat secara fisik kami merasa bahwa ini perlu pemeriksaan oleh pihak kepolisian untuk hasilnya belum tahu seperti apa," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved