Penculikan Siswi SMP di Palembang

Kebohongan Siswi SMP Mengaku Diculik di Palembang Terbongkar, Berawal Datang Terlambat ke Sekolah

Kabar mengenai percobaan penculikan terhadap seorang siswi kelas 7 SMPN 30 Palembang, Elsah (13)

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Andi Wijaya
BERI KETERANGAN - Elsa siswi SMPN 30 Palembang memberikan keterangan setelah ia nyaris menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh empat orang pelaku, Jumat (31/10/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Misteri kasus percobaan penculikan terhadap Elsah siswi SMPN 30 Palembang terungkap. 
  • Ternyata Elsah merekayasa kasus penculikan tersebut ternyata ia sengaja berbohong. 
  • Hal ini terungkap setelah Polrestabes Palembang melakukan serangkaian penyelidikan yang mendalam. 
  • Akhirnya terungkap bahwa percobaan penculikan tersebut tidak benar hanya pernyataan bohong Elsah.

 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Kabar mengenai percobaan penculikan terhadap seorang siswi kelas 7 SMPN 30 Palembang, Elsah (13), yang sempat membuat geger masyarakat, akhirnya terkuak sebagai cerita bohong belaka. 

Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Kamis (6/11/2025), siang, setelah serangkaian penyelidikan mendalam.

Kapolrestabes Harryo Sugihhartono menegaskan bahwa peristiwa penculikan yang diceritakan Elsah sama sekali tidak benar. 

Pihak keluarga korban telah mengakui dan meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan.

Baca juga: Meresahkan Orang Tua Siswi SMPN 30 Palembang Berharap Pelaku Penculikan Anaknya Segera Ditangkap

"Terkait hal tersebut, orang tua Elsah sudah melakukan klarifikasi dan permohonan maaf, karena anaknya telah membuat berita yang tidak benar," ungkap Kombes Pol Harryo.

Menurut Harryo, kebohongan ini bermula ketika Elsah menceritakan kisah yang dibuat-buat itu kepada gurunya di sekolah, karena ia datang terlambat. 

Cerita ini kemudian menyebar luas di masyarakat Palembang dan dengan cepat "ditelan mentah-mentah" tanpa verifikasi.

"Sehingga waktu itu menjadi gayung bersambut, saat anak tersebut menceritakan berita yang tidak benar ini kepada gurunya. Dan akhirnya berita tersebut tersebar luas ke masyarakat Palembang, dan ditelan mentah-mentah," katanya.

Harryo menambahkan bahwa sejak awal, aparat kepolisian sudah mencurigai kejanggalan dalam rangkaian cerita yang disampaikan, terutama setelah melihat barang bukti di lapangan dan keterangan dari para saksi.

"Kami dari awal sudah curiga, dari rangkaian cerita yang ada, mulai dari barang bukti yang ada di lapangan dan keterangan saksi-saksi, dan hasilnya cerita itu memang tidak benar," kata dia. 

Fakta yang sebenarnya, lanjut Harryo, adalah bahwa Elsah memang sempat disapa oleh seseorang yang tidak dikenalnya saat hendak menuju sekolah. 

Namun, sapaan tersebut bukan merupakan bentuk ancaman seperti yang ia ceritakan. 

Karena panik, Elsah sempat pulang ke rumah, tetapi kemudian memutuskan untuk kembali lagi ke sekolah.

Saat tiba di sekolah dalam keadaan terlambat itulah, Elsah mereka-reka cerita bohong.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved