Pilkada Sumsel 2024

HDCU Semakin Menyala Terima Tambahan Dukungan Kursi Perindo, Warning Paslongub Sumsel Lain

Paslon HDCU (Herman Deru-Cik Ujang) semakin menyala setelah kembali mendapat dukungan 1 kursi lagi maju Pilkada Sumsel 2024 dari Partai Perindo

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Ketua Desk Pilkada DPP Partai Perindo Angela Tanoesudibjo menyerahkan SK DPP dukungan kepada bakal calon gubernur Sumsel HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) untuk maju Pilkada Sumsel 2024 di kantor DPP Perindo Jl Diponegoro No 29 Jakarta, Rabu (17/7/2024) pukul 16.00. 

Menurutnya, ini sangat berpengaruh elektabilitas paslon yang belum mendapat kepastian dukungan dari Parpol pengusung. Karena masyarakat akan menunggu.

Dengan semakin dekat Pilkada waktunya maka pemilih itu biasanya akan mengerucut kepada pasangan calon yang sudah mendapatkan surat tugas atau surat rekomendasi dari partai politik.

"Pengalaman kami, karena masyarakat pemilih akan bimbang menentukan pilihan. Pilihan yang bimbang ini biasanya semakin dekat Pilkada akan mengerucut memilih calon yang sudah mempunyai partai pendukung atau partai pengusungnya,: kata Arianto.

Inilah yang harus diantisipasi bagi pasangan MataHati dan HAPAL. Karena kalau sampai detik ini menjelang dua bulan belum dikeluarkan surat rekomendasi dari Parpol, otomatis pemilih militansi parpol biasanya akan menyebar secara merata ke calon-calon lain.

"Ini yang tidak bisa dihindari dan pasti akan merugikan bagi calon yang diusung parpol tersebut," ujarnya.

Pasangan bakal calon gubernur Sumsel HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) mengajak relawan seraya memperagakan tangan isyarat Menyala Abangku.
Pasangan bakal calon gubernur Sumsel HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) mengajak relawan seraya memperagakan tangan isyarat Menyala Abangku. (Handout)

Baca juga: Fitrianti Agustinda-Arie Wijaya Pasangan Ideal Pilkada Palembang 2024, Pengamat: Saling Melengkapi

 

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen Arianto ST MSi mengatakan jika selama ini Pilkada Sumsel 2024 banyak yang memprediksikan diikuti 3 pasang calon berdasarkan hasil dari hitung-hitungan kursi dari legislatifnya.

Akan tetapi seiringnya waktu, kalau dilihat dari skema yang dibangun oleh partai politik. Terutama dari partai yang belum memutuskan calon yang diusung itu salah satu untuk memasukkan syarat utama itu untuk dapat partai pendukung atau partai pengusung yaitu survei yang tertinggi.

"Nah di sini kami lihat survei yang tertinggi itu memang sampai detik ini yaitu pasangan Herman Deru - Cik Ujang (HDCU), terlepas dengan dua pasangan yang lain. Baik Mawardi Yahya - Anita Noeringhati (MataHati), maupun Heri Amalindo - Popo Ali Martopo (HAPAL)," paparnya.

Kalau dilihat dari sini potensi dari pasangan HDCU ini untuk mendapatkan partai politik yang besar selain parpol yang sudah didapatkannya itu memang cukup besar.

"Karena kami lihat instrument yang digunakan partai politik untuk mengusung calon-calon bupati atau wakil bupati, calon walikota atau wakil walikota, termasuk calon gubernur dan wakil gubernur itu salah satunya instrumen yang pertama itu diletakkan survei yang tertinggi," katanya.

Sedangkan untuk item-item yang lain misalnya ideologis parpol, tidak tercela, dan lain sebagainya item itu dimasukkan di posisi ke dua atau ke tiga atau terakhir.

"Kami lihat peluang HDCU itu bisa mendapatkan partai politik yang lainnya. Termasuk juga saya lihat potensi untuk 3 paslon itu menjelang pendaftaran, dengan belum keluarnya rekomendasi dari parpol lain atau surat tugas memperlihat indikasinya itu bahwa akan terjadi head to head. Baik MataHati dengan HDCU, atau HAPAL dengan HDCU," terangnya.

Ia melihat pemetaan dari parpol untuk mengusung calon itu instrumennya itu. Di sini keunggulan HDCU untuk mendapatkan partai politik yang besar.

Akibat mendapat partai politik yang besar, jelas akan ada satu pasang calon nanti tidak bisa mencalonkan diri.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved