Opini
Mimpi Tentang Kesejahteraan yang Merata di Balik Turunnya Angka Kemiskinan
BPS Sumsel baru saja merilis data tentang turunnya angka kemiskinan. Berita tersebut tentu cukup menggembirakan bagi berbagai pihak.
Sementara untuk persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perdesaan tercatat sebesar 21,26 persen.
Dari data tersebut maka berdasarkan kriteria Bank Dunia, ketimpangan di Sumatera Selatan termasuk dalam kategori ketimpangan rendah, baik di perkotaan maupun perdesaan. Sebuah capaian yang cukup baik bila disandingkan dengan angka kemiskinan yang juga menurun.
Kembali ke mimpi tentang kesejahteraan yang merata tentu tak semata angka kemiskinan yang rendah, tetapi juga tentang distribusi kesejahteraan yang adil dan merata, yang berarti setiap orang memiliki akses yang sama terhadap pemenuhan kebutuhan dasarnya yaitu pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan yang layak. Atau dengan kata lain, kesejahteraan yang merata adalah kondisi dimana terciotanya mobilitas sosial yang memungkinkan seseorang meningkatkan taraf hidupnya dan keluar dari jurang kemiskinan.
Mimpi untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kesungguhan dan komitmen semua pihak serta upaya yang terarah dan berkelanjutan.
Program pengentasan kemiskinan yang telah ada perlu lebih diperkuat dan lebih difokuskan pada pemberdayaan masyarakat, akses pendidikan dan kesehatan yang semakin mudah serta menciptakan lapangan kerja yang layak.
Kesenjangan pun perlu lebih dipersempit dengan meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas, membuka lapangan usaha bagi UMKM dan lebih memperkuat sistem jaminan sosial.
Partisipasi masyarakat pun perlu ditingkatkan terutama dalam program pembangunan dan pengentasan kemiskinan, keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan perlu mendapat dorongan.
Mimpi bersama tersebut tentu bukan mustahil untuk dapat diwujudkan. Komitmen, kesungguhan dan kerjasama antara berbagai pihak sangat diperlukan. Penurunan kemiskinan di Sumatera Selatan menjadi langkah awal yang positif untuk mewujudkan mimpi akan kesejahteraan yang merata, namun masih banyak upaya yang perlu dilakukan untuk mencapainya. Mimpi memang dialami ketika tidur, namun untuk mewujudkan mimpi tersebut tak bisa bila kita masih terus tertidur. (*)
Menelisik Tren Hunian Hotel di OKU: Antara Tantangan dan Optimisme |
![]() |
---|
NTP dan NTUP Sumsel Turun: Apa Artinya Bagi Ketahanan Petani? |
![]() |
---|
Apresiasi Tinggi untuk Retret Laskar Pandu Satria di Sumsel |
![]() |
---|
Cocopeat : Solusi Media Tanam dari Limbah Sabut Kelapa |
![]() |
---|
Sainstisasi Tradisi Serasan Sekundang: Bagaimana Wujudnya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.