Pilkada Sumsel 2024

MataHati vs HAPAL Berebut Simpati Golkar, Pakar Politik Ardiyan Ingatkan Tak Gentar Hadapi Petahana

Saat ini dinamika Pilkada Sumsel 2024 diramaikan berita paslon MataHati dan HAPAL tengah berebut simpati partai golkar.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Ketua DPRD Sumsel Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH dan Bupati OKU Selatan H Popo Ali Martopo B.Commerce sesama kader golkar berebut simpati dukungan Partai Golkar di Pilkada Sumsel 2024. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Saat ini dinamika Pilkada Sumsel 2024 diramaikan berita paslon MataHati (Mawardi Yahya - Anita Noeringhati) dan HAPAL (Heri Amalindo - Popo Ali Martopo) tengah berebut simpati partai golkar.

"Kalau kita lihat itu hal yang wajar bagi para kandidat paslon, karena belum ada keputusan yang resmi dari golkar," ungkap Pengamat Politik Fisip Unsri Dr Ardiyan Saptawan MSi, Selasa (9/7/2024).

Seperti diketahui Bupati OKU Selatan H Popo Ali Martopo B.Commerce dan Ketua DPRD Sumsel Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH itu kader partai golkar sama-sama mengharapkan golkar.

"Dalam hal ini golkar berhati-hati karena tidak hanya dia memutuskan pencalonan orangnya, tetapi memperhatikan juga elektabilitas. Karena bagaimanapun juga tujuannya menang," kata Ardiyan Saptawan. 

Mantan komisioner KPU Sumsel ini melihat partai golkar dalam hal ini tentu pertimbangannya yakni yang pertama adalah melihat elektabilitas kandidat.

Yang kedua adalah dukungan partai lain karena berhubungan dengan strategi. Kalau seandainya itu banyak dukungan dari partai lain juga terhadap calon dari golkar. Nah ini barangkali kemungkinan peluang itu membesar.

"Tapi kalau seandainya dukungan dari partai lain itu kecil, barangkali tidak sebesar yang mereka harapkan. Jadi dua-dua itu menunggu hasil pooling (survei) terakhir itu barangkali,"kata Ardiyan yang dikenal sebagai Dosen Pasca Sarjana Unsri.

Ardiyan Saptawan menyebut hal yang wajar manuver karena pooling yang dilakukan itu sifatnya random, sample. Artinya tidak menggambarkan secara tepat, hanya perkiraan saja, peluang saja.

Bupati Ogan Komering Ulu Selatan sekaligus bakal calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Popo Ali Martopo melakukan pertemuan dengan tokoh senior dan sesepuh partai golkar Drs H Kahar Muzakir membuat heboh terkait perebutan dukungan golkar Pilkada Sumsel 2024, Senin (8/7/2024).
Bupati Ogan Komering Ulu Selatan sekaligus bakal calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Popo Ali Martopo melakukan pertemuan dengan tokoh senior dan sesepuh partai golkar Drs H Kahar Muzakir membuat heboh terkait perebutan dukungan golkar Pilkada Sumsel 2024, Senin (8/7/2024). (Handout)

Baca juga: Popo Ali Bukan Sedang Bermanuver Berebut Partai Golkar Pilkada Sumsel, HAPAL: Jangan Dikiro Ngagaki

"Di dalam peluang itu kemungkinan-kemungkinan sehingga mereka melakukan manuver," ujarnya.

Kemudian Ketua LP3MP Unsri (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Sriwijaya) mengatakan ada yang berhubungan dengan strategi politik pemenangan.

Partai juga melihat mesin tim kampanye berdua. Ini yang disebut dengan pendekatan modern. Kalau pendekatan modern itu dilakukan, bisa saja mungkin secara elektabilitas mereka itu kurang. Tapi dengan mesin yang bagus, mereka itu bisa mempunyai prospek yang lebih bagus. 

Sayangnya pendekatan yang dilakukan itu seringkali masih pendekatan tradisional, pendekatan para calon. Ardiyan Saptawan mengaku selalu mengingatkan agar melakukan pendekatan modern. Yaitu lancarkan strategi kalau mereka ingin berkibar.

"Tapi kalau hanya perang-perang mulut saja ada dampak negatifnya ke masyarakat karena mereka antar kadidat saja dilihat tidak rukun, bagaimana membimbing orang lain," ujarnya. 

Melihat kedua paslongub Sumsel MataHati dengan HAPAL ini berseteru saling klaim memperebutkan dukungan partai golkar yang notabenenya calonnya kader golkar, seperti paslon lainnya memonitor.

"Mereka berseteru itu menunjukkan kelompok itu tidak solid.  Salah satu cara menghadapi situasi yang mapan adalah dengan strategi. Itulah dengan pendekatan modern tadi. Walaupun elektabilitasnya tinggi masih bisa jatuh," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved