Pilkada Sumsel 2024
9 Kursi PDIP Jadi Rebutan HDCU dan HAPAL, Terlalu Dini PIlgub Sumsel Lawan Kotak Kosong
Sebanyak 9 kursi PDIP saat ini menjadi rebutan antara dua dari tiga paslon yang bakal bertarung di Pilkada Sumsel 2024 nanti
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 9 kursi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Sumsel dikabarkan saat ini menjadi rebutan antara dua dari tiga paslon yang bakal bertarung di Pilkada Sumsel 2024 nanti.
Jika tim pasangan HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) berkeyakinan dengan cenderung semakin tingginya hasil survei maka partai-partai bakal berbondong-bondong merapat mendukungnya.
Dengan kata lain seluruh partai termasuk PDIP bakal mendukung HDCU yang kemudian diprediksi melawan kotak kosong.
Sementara Tim HAPAL (Heri Amalindo - Popo Ali Martopo) juga berkeyakinan sebagai kader PDIP bakal merebut hati partai besutan Megawati Soekarno Putri berlambang kepala banteng dengan moncong putih.
"Terlalu dini akan melawan kotak kosong. Belumlah. Kalau calon tunggal melawan kotak kosong itu mungkin sesuatu yang tidak mungkinlah menurut saya," kata Bendahara DPD PDIP Sumsel Ir H Yudha Rinaldi, Kamis (27/6/2024).
Menanggapi adanya wacana bakal saling klaim antar pendukung Paslongub Sumsel untuk mendapatkan dukungan 9 kursi Fraksi PDIP DPRD Sumsel, membuat DPD PDIP Sumsel harus memberikan penjelasan.
"Yang pasti merekomendasi itu dengan surat tugas dulu. Tahapan itu kan setelah hasil survei keluar. Sekarang teralalu terburu-buru kalau ada calon sudah menentukan akan melawan kotak kosong karena masih dinamis, masih berproses seluruh partai, belum selesai," ungkap Yudha.
Terkecuali kalau sudah (semua partai ke satu calon). Kalau kotak kosong berarti satu calon. Sementara dari partai-partai lain itu ada kader-kadernya yang mencalonkan diri untuk Pilgub. Apakah ini pertanda dukungan PDIP ke Heri Amalindo selaku kader?
"Bisa-bisa saja karena kader diprioritaskan. Tapi balik lagi ke hasil surveinya. Lihat dulu apakah paluangnya seperti apa," jelasnya.
Yang jelas kata Yudha yang kini duduk di Fraksi DPRD Sumsel, seluruhnya berdasarkan hasil survei yang akan menentukan karena itu bagian dari tahapan yang diinstruksikan dari DPP.
Jadi tahapan penjaringan sudah terjaring orang-orangnya disurvei semua nama-nama terjaring. Setelah hasil survei dilanjutkan wawancara dengan yang bersangkutan. Baru dibawa ke DPP. Barulah DPP PDIP yang menentukan rekomendasi itu.
"Sekarang survei belum keluar, baru mulai. Kalau dari internal PDI Perjuangan ya. Terlalu dini akan melawan kotak kosong. Belumlah," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, upaya untuk mematahkan wacana Pilkada Sumsel 2024 bakal diikuti hanya pasangan HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) yang akan melawan kotak kosong terus dilontarkan paslon lainnya.
Salah satunya disampaikan Tim Pemenangan Heri Amalindo-Popo Ali, Muhammad Nopriansyah ST yang menegaskan jika wacana kotak kosong itu untuk kondisi dinamika politik saat ini sepertinya akan sangat sulit terjadi di Pilkada Sumsel 2024.
"Karena partai-partai yang besar yang saat ini tentunya belum menentukan sikap sehingga akan menentukan merubah peta itu. Partai besar itu yakni PDIP dan Golkar," ungkap Nopriansyah.
Apalagi kata Nopri, melihat pengalaman konstelasi beberapa kali Pilkada Sumsel yang lalu belum pernah terjadi kotak kosong karena partai-partai ini akan mengambil sikap untuk mempertahankan suasana demokrasi yang dinamis.
"Inilah yang menjadi harapan masyarakat Sumsel tentunya untuk partai PDIP dan Golkar menjadi penggerak untuk suasana kehidupan demokrasi di Sumsel ini yang lebih baik," ujarnya.
Artinya kata Nopri kalau terjadi wacana kotak kosong itu sebagai bentuk suatu sikap pesimis terhadap kehidupan berdemokrasi di Sumsel.
"HIngga saat ini Mang Heri masih mengikuti proses di beberapa Parpol yang kami sebutkan tadi. Golkar dan PDIP ini masih terus berproses. Dan ini terus diikuti proses-proses ini. Memang belum sampai pada penetapan," terang Nopri.
Seperti diketahui partai ini ketika mengusung seorang kandidat, diyakini itu akan menang.
"Harapan kita di PDIP dan Golkar akan menjatuhkan pilihan kepada bakal calon kepala daerah yang mempunyai kualitas yang baik untuk bertarung di kompetisi Pilkada kedepan. Dan tidak akan mungkin mereka membiarkan terjadinya kotak kosong," kata Nopriansyah.
Sebelumnya lagi, menanggapi soal isu Pilkada Sumsel 2024 yang diklaim hanya satu Paslon saja, Tim HAPAL (Heri Amalindo - Popo Ali Martopo) menegaskan untuk tidak perlu jemawa.
"Karena jemawa itu bukan sifatnya kami," ungkap Jubir Muda Tim HAPAL, Okta Alfarisi.
Hal ini kata Okta mengingat yang namanya pendaftaran paslon-paslon ini kan masih lama. Kemungkinan-kemungkinan di luar prediksi kita masih akan terus terjadi apalagi sampai saat ini sifatnya masih dinamis.
"Kami tekankan lagi bahwa kami hingga saat ini menjalin komunikasi yang sangat baik dengan berbagai partai. Yang pastinya mengikuti proses partai tersebut," ujar Okta.
Okta juga mengatakan Mang Heri dalam waktu dekat ini juga akan menjalani fit and proper test di partai-partai yang diharapkan bakal menjadi pengusung mereka.
"Maka InsyaAllah dalam waktu dekat ini pada hari Senin kalau tidak ada halangan kami akan melakukan fit and proper test di partai PPP. Lalu nanti juga ada Hanura, dan partai-partai lainnya," katanya.

Baca juga: Kayamba Gumbs Bakal Boyong Juniornya, Semarakkan Big Match Matahati Reuni Legend Sriwijaya FC
Seperti diketahui HAPAL ini merupakan perpaduan antara Bakal Calon Gubernur Sumsel Dr Ir H Heri Amalindo MM yang merupakan Bupati PALI dan juga Wakil Ketua DPD PDIP Sumsel.
Sementara Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel Popo Ali Martopo B.Commerce merupakan Bupati OKU Selatan ini juga kader Partai Golkar.
HDCU Berkemungkinan Lawan Kotak Kosong
Berikut ini ada bocoran terbaru perkembangan dinamika politik Pilkada Sumsel 2024 yang diklaim bakal hanya diikuti satu paslon, HDCU (Herman Deru - Cik Ujang)
"Bapak Haji Herman Deru sekarang itu sedang dalam rangka fit and proper test di berbagai partai besar. Dan termasuk di PPP. Artinya kemungkinan-kemungkinan bahwa partai-partai besar mendukung HDCU itu semakin jelas," ungkap Panglima Pemenangan Tim HDCU Kota Palembang, Muhammad Asrul Indrawan, Sabtu (22/6/2024).
Asrul mengatakan, pasangan HDCU ini sebenarnya di atas kertas dan menurut survei sudah tidak bisa terbendung kemenangannya. Dan diuntungkannya mantan gubernur Sumsel ini sebagai survei tertinggi adalah menarik magnet semua partai untuk mendukung.
Menurut Ketua PW GPK Sumsel, keuntungan dari hasil survei tersebut membuat partai-partai terutama partai-partai yang mandapatkan kursi di DPRD Sumsel membuat ingin mendukung.
"Hampir rata-rata partai sehingga kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja hanya ada satu pasang calon nanti yang akan bertarung di PilgubSumsel 2024," katanya.
Asrul yang juga Ketua DPD ADO Sumsel mengatakan kemungkinan-kemungkinan itu pasti akan ada bahwa salah satu dominan penting adalah hasil survei yang tidak pernah turun.
"Artinya HDCU ini disurvei berkali-kali pun ratingnya tidak pernah turun. Malah cenderung naik, sehingga dimungkinkan semua partai akan mendukung beliau dan akhirnya akan ada satu pasang calon di Pilkada Sumsel 2024," pungkasnya.
Jelang Pilkada Sumsel 2024 semakin bergulir partai politik maupun relawan mendukung pasangan HDCU.
Setelah DPP Partai Nasdem dan DPP Partai Demokrat menyerahkan surat rekomendasi dukungan, setidaknya sudah ada dukungan lagi dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang ditandatangani Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Dengan telah memastikan diri satu-satunya Paslongub yang siap maju Pilkada Sumsel 2024, Panglima Pemenangan Tim HDCU Kota Palembang, Muhammad Asrul Indrawan menyatakan Tim Relawan HDCU akan selalu kompak menangkal isu miring untuk memecah belah.

Baca juga: Charta Politika Indonesia Optimis Dukungan Parpol Terus Mengalir, Pasca Apriyadi Terima Rekom PKS
Ia pun mengibaratkan semakin tinggi pohon, maka tiupan angin akan semakin kencang. Sehingga wajar isu-isu miring banyak ditujukan kepada tim HDCU.
"Final pasangan HDCU siap melenggang di Pilkada Sumsel 2024," tegas Muhammad Asrul Indrawan.
Mengenai dukungan yang mengalir kepada pasangan HDCU kata Asrul, itu sudah menjadikan kekuatan bahwa HDCU tidak saja didukung oleh partai-partai nasionalis, tetapi juga partai yang berbasis agama pun Islam khususnya itu mendukung HDCU.
"Dan perlu ditekankan juga bahwa HDCU sudah 100 persen tidak ada keraguan lagi untuk bertarung di Pilkada Sumsel 2024. Artinya pasangan ini sudah fix, sudah final dan satu-satunya yang siap bertarung di Pilgub Sumsel 2024," ujarnya.
Ia menyerukan kepada kawan-kawan relawan khususnya Tim Pemenangan HDCU bahwa HDCU saat ini dipastikan dan Insya Allah partai-partai tersebut tidak berubah untuk mendukung calon lain. Itu yang pertama.
"Kemudian untuk yang kedua, HDCU sudah dipastikan berpasangan dan tidak ada lagi cerita lagi untuk berpisah," tegasnya lagi.
Artinya benar-benar berpasangan sampai dengan selesai. Itu perlu ditekankan kepada kawan-kawan bahwa ini adalah pasangan yang sudah diprediksi paling ideal sepanjang Pilkada Gubernur Sumsel 2024.
"Dan pasangan ini dari awal sampai akhir tidak ada persoalan apapun dan siap bertarung di Pilkada Sumsel 2024," kata Asrul yang juga Ketua DPD ADO Sumsel.
Ia kembali menyerukan agar kawan-kawan relawan tidak usah ragu, tidak usah terlalu banyak mendengar isu-isu tidak bagus, ini sangat membuat kawan-kawan menjadi ragu. Yakinlah bahwa ini pasangan yang sudah dipastikan melenggang ke Pilkada Sumsel 2024.
"Saya selaku Panglima Pemenangan Tim HDCU Kota Palembang mengingatkan kepada relawan di seluruh wilayah Kota Palembang bahwa bergerak cepat, waktu kita tidak terlalu banyak lagi. Segera merapatkan barisan, tidak perlu ragu lagi, ini sudah final pasangan yang paling pas dan siap-siap menuju kemenangan di Pilkada Sumsel 2024," pungkasnya.
Sekedar informasi dengan dukungan dari Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS ini, maka HDCU sudah mengantongi 'tiket' kursi di DPRD Sumsel sebanyak 25 kursi dari total 75 kursi yang tersedia, yang sudah melampaui syarat minimal dukungan 15 kursi.
Rinciannya Partai NasDem 10 kursi, Demokrat 8, dan PKS 7 kursi. Jumlah ini dipastikan akan bertambah mengingat komunikasi HDCU antar parpol lainnya terus terjalin.
Pelantikan 17 Kepala Daerah se-Sumsel Digelar 20 Februari 2025, Empat Lawang Lanjut di MK |
![]() |
---|
8 Kepala Daerah di Sumsel Segera Dilantik Usai MK Menolak Gugatan PHPU, Ada Ratu Dewa-Prima Salam |
![]() |
---|
Dari 11 Perkara PHPU di Sumsel, Hanya 1 yang Lanjut ke Pembuktian di MK |
![]() |
---|
Pelantikan Gubernur Sumsel 20 Februari 2025, Groundbreaking Tanjung Carat Masuk 100 Hari Kerja HDCU |
![]() |
---|
Gugatan Pilkada Sumsel Dinilai Sulit Dikabulkan MK, Pengamat Ungkap 3 Faktor Kunci Menentukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.