Breaking News

Sumsel Blackout

YLKI Buka Pengaduan Masyarakat Terdampak Listrik di Sumsel Blackout, PLN Harus Tanggung Jawab

pengaduan masyarakat itu bisa disampaikan ke tempatnya untuk mendapat kompensasi dari kerusakan khususnya alat elektronik rumah tangga

Penulis: Arief Basuki | Editor: Odi Aria
Kolase
Kolase Manager PLN UP3 Lubuklinggau, Hamdatul Rovikoh saat memberikan keterangan pada wartawan di Lubuklinggau dan ratusan ekor ikan koi mati gara-gara listrik padam. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Selatan (Sumsel) siap menerima laporan masyarakat, terkait dampak dari blackout atau pemadaman listrik PLN yang meluas di wilayah pulau Sumatera. 

Menurut Ketua YLKI Sumsel, DR RM Taufik Husni SH MH, pengaduan masyarakat itu bisa disampaikan ke tempatnya untuk mendapat kompensasi dari kerusakan khususnya alat elektronik rumah tangga yang rusak selaku konsumen. 


"Jadi terkait blackout kemarin sampai saat ini masih banyak masyarakat mengeluhkan, dan mengadu listriknya masih padam. Ini betul-betul sangat mengecewakan, " kata Taufik, Rabu (5/6/2024). 


Dijelaskan Taufik, pelayanan PLN terhadap pelanggan listrik saat ini dinilainya jauh menurun, ketimbang 10 tahun belakangan, karena menurut catatannya blackout ini terjadi terakhir pada bulan Juli 2022.


"Juli 2022 blackout dan sekarang blackout lagi, maka dampak pada blackout ini sangat- sangat besar bagi konsumen, terutama konsumen RT yang dirugikan,'  capnya. 


Diungkapkan Taufik, dampak pemadaman massal listrik itu tidak hanya alat elektronik yang rusak, tapi juga perekonomian di Sumsel terganggu khususnya di kota Palembang.


"Nah, blackout ini tentu yang bertanggung jawab di sini setahu kami PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Riau dan Kepri Pekanbaru, tapi yang kami sesalkan adalah antara pemeliharaan dan perawatan gardu induk ini sangat kurang perhatian. 


Jadi kami minta kepada pihak PLN baik di Pekanbaru maupun WS2JB harus sinkron, terhadap pelayanan pelanggan listrik khususnya di Sumbagsel, mengingat dampak kerugian dari blackout kemarin sampai sekarang masih dirasakan masyarakat, " tandasnya. 


Ditambahkan Taufik, terkait bagaimana tanggung jawab terhadap ganti rugi atau kompensasi khususnya alat elektronik yang rusak milik konsumen akibat pemadaman ini?, dikatannya itu yang bertanggung jawab pihak PT PLN.


"Saya minta kepada masyarakat agar dapat melaporkan dan memberikan kronologi secara rinci, terhadap kerugian akibat pemadaman listrik ini khususnya elektronik rumah tangga, " ujarnya, seraya pelaporan bisa ditujukan ke Jl. Demang IV, Lorok Pakjo, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30151.


Untuk laporan masyarakat ke pihaknya hingga saat ini, meski baru sedikit ia menyatakan kemungkinan akan bertambah, mengingat masyarakat selama ini tidak mengetahui melapor kemana dan masih mencatat laporannya. 


"Memang baru beberapa, tapi mungkin masih banyak lagi masyarakat yang dirugikan belum melaporkan, bahkan belum sempat atau sebagainya.

Namun kami harapkan, bahwa kami menuntut kepada pihak PLN agar segera melakukan recovery, sehingga tidak banyak lagi kerugian masyarakat akibat pemadaman ini,' paparnya. 


Dilanjutkannya, karena dampak pemadaman untuk perbaikan- perbaikan yang harus jadi perhatian PLN kedepan, terutama peralatan yang sudah usang maupun yang lainnya butuh perawatan untuk mengaturnya secara cermat dan tetap memperhatikan konsumennya. 


"Kami tidak ingin lagi kerugian tahun kedepannya, sehingga menjadi agenda tahunan bagi PLN merugikan konsumen. Kami akan buka pengaduan bagi konsumen yang mengalami kerusakan akibat pemadaman ini, " pungkasnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved