Pilkada Sumsel 2024
Cik Ujang Madu Tiga HD, Pengamat Prediksi MAHAR Berubah MATAHATI
Seiring perkembangan konstelasi jelang Pilkada Sumsel 2024, pengamat politik Drs Bagindo Togar Butar Butar menyebut Cik Ujang Madu Tiga Herman Deru.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seiring perkembangan konstelasi jelang Pilkada Sumsel 2024, pengamat politik Drs Bagindo Togar Butar Butar menyebut Cik Ujang Madu Tiga Herman Deru.
"JM Madu 1, ESP Madu 2, CU Madu 3 ??," kata Bagindo kepada Sripoku.com, Selasa (7/5/2024).
Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya ini mengatakan awalnya proses menjadi Pasangan Calon Gubernur di daerah ini tidak
sekompleks dan serumit seperti sekarang ini. Terkhusus yang dilakoni oleh sang Petahana Herman Deru, pasca tidak lagi berpasangan dengan Mawardi Yahya.
Beberapa bulan lalu publik provinsi ini begitu yakin mantan Gubernur Sumsel Herman Deru (HD) akan berpasangan dengan Joncik Muhammad (JM)
mantan Bupati Empatlawang, tetapi tak lama berselang muncul nama Eddy Santana Putra (ESP) Anggota DPR RI yang juga mantan Walikota Palembang 2 periode.
Ternyata tak berhenti pada sosok yang begitu dicintai masyarakat Kota Palembang ini . Kemudian beberapa hari terakhir ini, muncul nama Cik Ujang, mantan Bupati Lahat yang juga Ketua Partai Demokrat Sumsel.
Bahkan munculnya nama Cik Ujang terkesan lebih pasti karena dibarengi jadwal deklarasi antara tanggal 7-8 Mei. Bila dianalogikan di hadapkan kepada 3 pilihan yang masing-masing berbeda tipologi dan latarbelakang maupun orientasinya.
"Tetapi yang pada akhirnya pilihan jatuh kepada Cik Ujang. Tentu saja Joncik Muhammad dan Eddy Santana Putra akan kecewa. Bila tanpa
diberi penjelasan yang logis, etis maupun terbuka," kata mantan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (IKA Fisip Unsri).
Apalagi kedua tokoh ini relatif memenuhi persyaratan sebagai pendamping Gubernur Petahana, baik secara kualitas intelektual, sarat pengalaman di bidang
birokrasi dan pemerintahan, memiliki investasi sosial politik yang tinggi, jaringan sosial kemasyarakatan yang luas, kemampuan finansial yang memadai dan juga mempunyai daya dongkrak elektoral yang cukup teruji.
"Akhirnya wajar bila publik provinsi ini bertanya mengapa HD akhirnya akan menjadikan CU menjadi pasangannya?," ujar Gindo.
Dituntut respon atau jawaban dari diri HD secara terbuka dan bijaksana dengan bahasa yang sederhana serta awam mudah memahami.
Di sisi lain, tatkala Cik Ujang terpilih menjadi Bupati Lahat pada Pilkada Tahun 2018 warga lokal di sana bahwa biaya atau kapitalisasi politik yang dibelanjakan Cik Ujang tergolong cukup besar.
Artinya Cik Ujang memiliki "modal atau kemampuan finansial " yang sangat cukup untuk membiayai kebutuhan setiap proses politik yang akan dihadapi, termasuk Pilgub nanti bila resmi berpasangan dengan Herman Deru.
"Mungkin inilah penyebab utama HD, akhirnya memilih Cik Ujang sebagai wakilnya.
Tentu saja Harnojoyo harus ikhlas digantikan bila tidak memenuhi persyaratan yang memang sangat fair tersebut," katanya.
Pasangan calon ketiga yang juga telah terpublikasi yakni Heri Amalindo dan Popo Ali Martopo terlihat "On Going, walau Keep Calm". Dimana sampai saat ini belum terusik soliditasnya.
Pasangan calon ketiga ini perlu diapresiasi dan dijadikan inspirasi bagi kedua Paslon Gubernur sebelumnya, sehingga masyarakat lebih fokus,
objektif serta selektif menentukan dukungan siapa Paslon Gubernur yang terbaik memimpin daerah ini untuk 5 tahun kedepan.
Paslon MAHAR (Mawardi - Harnojoyo) tengah terancam berpisah, yang konon disebabkan oleh Harnojoyo tidak mampu memberi garansi
dukungan atau rekomendasi dari DPP Partai Demokrat. Bahkan mencoba mendapatkan dari Parpol lain juga belum menunjukkan titik terang.
Santer muncul sosok alternatif dari parpol lain, yaitu Partai Golkar, yang juga merupakan bagian Koalisi Indonesia Maju.
Seorang politisi senior, Tokoh Perempuan yang basis konstituen cukup kuat dan luas sebarannya di Sumsel. Plus berkemampuan serta komit dalan menjaga relasi sosial budaya diantara kelompok masyarakat di wilayah provinsi ini.
Jadi wajar saja seorang Mawardi Yahya tertarik dan mengambil keputusan untuk mengganti wakilnya. Yang dalam waktu dekat masyarakat Sumsel akan
menjadi saksi hadirnya pasangan juga berubahnya Akronim Paslon Gubernur dari "Mahar" menjadi "Matahati" yakni perpaduan nama Mawardi Anita Roeninghati. Yang Deklarasinya akan segera dihelat dalam waktu dekat.
Mawardi Bantah MAHAR Bubar
Bakal calon (Balon) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya tegaskan dirinya masih akan menggandeng Harnojoyo untuk bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 27 November 2024 mendatang.
Penegasan ini diungkapkan Mawardi terkait isu yang berkembang, jika dirinya akan 'bercerai' atau berpisah dengan mantan Walikota Palembang tersebut, sebelum pendaftaran di KPU Sumsel Agustus mendatang.
Apalagi partai yang selama ini tempat bernaung Harnojoyo berpartai yaitu partai Demokrat, kemungkinan besar tidak akan mengusung bakal pasangan Mahar (Mawardi-Harnojoyo).

Baca juga: Chaboy Minta Penyelenggara Patuhi PKPU No 2 2024, Terkait Belum Adanya Juknis Silon
"Sampai saat ini masih tetap dengan pak Harnojoyo, walaupun Demokrat sudah final calonkan Cik Ujang ( Ketua DPD Demokrat Sumsel) di Pilgub Sumsel, " kata Mawardi melalui pesan whatsapp, Senin (6/5/2024).
Dijelaskan Wakil Gubernur Sumsel periode 2018- 2023 ini, dirinya bersama Harnojoyo akan tetap maju Pilgub Sumsel, dengan merangkul sejumlah partai koalisi di Pemilu Presiden (Pilpres) lalu yaitu Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Kemungkinannya pak Harno masih bisa melalui partai, yang tergabung dal KIM lainnya, seperti melalui partai Golkar," paparnya.
Ditambahkan anggota Dewan Pembina DPP Gerindra ini, dengan waktu yang masih cukup lama lagi untuk bisa mendaftar sebagai peserta Pilgub di KPU Sumsel, ia optimis nantinya syarat minimal partai pengusung dan pendukung akan cukup.
"Kita tunggu lah perkembangan ke depan, kita tunggulah. Kan ini masih ada waktu 3,5 bulan lebih lagi, baru KPU buka pendaftaran cakada (calon kepala daerah), " tandasnya.
Sebelumnya, bakal pasangan Mahar di Pilgub Sumsel sedikit terancam, dikarenakan Harnojoyo yang notabene adalah mantan Ketua DPC partai Demokrat Palembang tidak mendapat restu dari partai Demokrat.
Partai Demokrat sendiri, dikabarkan memberikan rekomendasi lebih kepada Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel Cik Ujang.
Diisukan Gandeng Anita
Bakal Calon Gubernur Sumsel Ir H Mawardi Yahya dikabarkan bakal beralih menggandeng Ketua DPRD Sumsel Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH untuk menjadi wakil pasangannya maju Pilkada Sumsel 2024.
Ini setelah santer isu koalisi MAHAR (Mawardi-Harnojoyo) bubar pasca mantan Walikota Palembang yang juga mantan Ketua DPC Partai Demokrat Palembang ini tidak dapat mendapatkan restu DPP Partai Demokrat.

Baca juga: Holda Masih Berjuang Kejar Elektabilitas Maju Pilkada Sumsel 2024, Berharap Restu DPP Demokrat
Tiket partai berlambang Mercy ini sudah dipegang oleh mantan Bupati Lahat H Cik Ujang SH yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel dan siap menerima pinangan untuk menjadi pasangannya H Herman Deru SH MM.
Sedangkan informasi yang berkembang upaya Hartnojoyo untuk mendapatkan tiket ke partai lain seperti Golkar juga terhalang
dengan aturan partai tersebut bakal mengusung internal kader partainya, Anita Noeringhati, Singa Betina Parlemen.
Panglima Perang Tim Pemenangan MAHAR, Ir H Syahrial Oesman MM ogah berkomentar ketika dikonfirmasi terkait isu bubarnya MAHAR.
"Off the record belum saatnya karena keputusan politik antara Pak Mawardi dengan Pak Harnojoyo belum terjadi. Itu saja yang bisa saya sampaikan.
Mungkin dalam waktu dekat ada bagaimana pisah atau tidaknya. Bisa jadi bisa tidak. Kalau terjadi tidak berpasangan, Pak Harnojoyo tetap membantu Pak Mawardi dengan latarbelakangnya," kata SO.
Gubernur Sumsel 2003-2008 SO mengucapkan selamat ketika ditanya tanggapannya bakal berkoalisinya HD-CK (Herman Deru - Cik Ujang) Nasdem-Demokrat.
"Ya kita ucapkan selamat," kata SO yang tengah mengemudikan Land Rover dari Sumatera Utara ke Sabang, Banda Aceh, Senin (6/5/2024).
Sementara Ketua Pemenangan Pemilu Sumsel 2 DPD Partai Golkar Sumsel Dr Hilmin SPdi MPdi mengatakan Golkar tetap konsisten dengan mekanisme yang sudah sudah diatur peraturan organisasi (PO).
"Lalu terakhir ada surat dari DPP Partai Golkar yang kemarin sempat kita rilis di Sripo surat nomor sekian bahwa tahapan kita akan final ketika sampai di Agustus 2024 sudah tiga kali survei," ungkap Hilmin kepada Sripoku.com, Senin (6/5/2024).
Kemudian menjadi parameter alat ukur Golkar menentukan sikap sekaligus memfinalisasi berkolaisi dengan siapa dan mengusung kandidat
yang memang layak pantas memiliki kapasitas, memiliki kemampuan dan Golkar sudah melakukan uji publik melalui survei itu.
Menurut mantan anggota Fraksi Demokrat DPRD Ogan Ilir ini, tahapan itu masih sangat dinamis. Terkait dengan sudah muncul pasangan-pasangan lain, ya silahkan saja. Artinya Golkar kalau memang sudah memenuhi tahapan proses dan mekanisme yang sudah diatur oleh DPP, apapun nanti keputusannya, itu yang terbaik.
"Tapi sampai saat ini kita masih tetap opsi kita Calon Gubernur. Dan itu masih sangat dinamis. Terkait opsi Ibu Anita Noeringhati akan menjadi Wakil salah satu calon, sampai saat ini belum ada pembicaraan, belum ada pembahasan," ujarnya.
Tentu itu perlu pertimbangan-pertimbangan lain. Golkar bersyukur banyak yang deklarasi, sudah banyak yang menentukan pasangan. Dengan demikian Golkar akan memiliki lawan tanding yang sepadan, lebih berkualitas.
"Kader itu prioritas utama. Lalu di dalam surat DPP nomor sekian itu apabila nanti ada perkembangan situasi politik yang sangat dinamis, tentu itu akan kami konsultasikan dulu ke Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera Selatan," terangnya.
Dari situ nanti akan ada pengkajian, pembahasan, pendalaman. Artinya apabila terjadi dinamika yang berkembang bahwa Golkar
perlu menggandeng, mengusung selain kader, boleh-boleh saja. Sepanjang itu memiliki komitmen kuat untuk loyalitas terhadap Golkar.
Dr Hilmin MPdi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Sumsel 2 DPD Partai Golkar Sumsel (SRIPOKU.COM / Abdul Hafiz)
Baca juga: Harnojoyo Dikabarkan tak Dapat Partai Pasangan MAHAR Terancam Bubar, SO: Bisa Iya Bisa Tidak
Sebelumnya Hilmin mengatakan Setelah memperhatikan surat dari DPP Partai Golkar Nomor B-1138/DPP/GOLKAR/IV/2024 yang pada prinsipnya menegaskan tahapan dan jadwal proses dan tahapan Pilkada Partai Golkar.
DPD Partai Golkar Sumsel tidak membuka pendaftaran Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, dalam surat tersebut
dinyatakan bahwa tahapan telah kita laksanakan saat ini kita masih terus melakukan evaluasi fungsionaris Bakal Calon Kepala Daerah yang telah menerima surat tugas.
Namun petunjuk dalam surat DPP tersebut, kami pengurus DPD Golkar Sumsel dapat mengusulkan nama baru seiring dengan
dinamika politik yang berkembang dan kordinasinya ke Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah masing-masing.
"Kami tidak membuka lamaran atau penjaringan, namun partai Golkar yang akan melamar sosok bakal Calon kepala daerah Gubernur/Wakil Gubernur yang memenuhi kriteria menurut Golkar.
Sementara ini kami tetap melakukan pencermatan dinamika politik yang ada di Sumsel, dan terus memantau seluruh tokoh-tokoh atau sosok calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang sudah menjadi pembicaraan masyarakat," pungkasnya.
Pilgub Sumsel
Demokrat
Gerindra
Nasdem
Golkar
Herman Deru
Harnojoyo
Mawardi Yahya
Cik Ujang
Joncik Muhammad
Bupati Empatlawang
Bupati Lahat
Heri Amalindo
Eddy Santana Putra
Popo Ali Martopo
Pelantikan 17 Kepala Daerah se-Sumsel Digelar 20 Februari 2025, Empat Lawang Lanjut di MK |
![]() |
---|
8 Kepala Daerah di Sumsel Segera Dilantik Usai MK Menolak Gugatan PHPU, Ada Ratu Dewa-Prima Salam |
![]() |
---|
Dari 11 Perkara PHPU di Sumsel, Hanya 1 yang Lanjut ke Pembuktian di MK |
![]() |
---|
Pelantikan Gubernur Sumsel 20 Februari 2025, Groundbreaking Tanjung Carat Masuk 100 Hari Kerja HDCU |
![]() |
---|
Gugatan Pilkada Sumsel Dinilai Sulit Dikabulkan MK, Pengamat Ungkap 3 Faktor Kunci Menentukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.