Pilkada Sumsel 2024

Cik Ujang Madu Tiga HD, Pengamat Prediksi MAHAR Berubah MATAHATI

Seiring perkembangan konstelasi jelang Pilkada Sumsel 2024, pengamat politik Drs Bagindo Togar Butar Butar menyebut Cik Ujang Madu Tiga Herman Deru. 

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Video Pasangan Bakal Calon Kepala Daerah Sumsel 2024-2029 H Herman Deru SH MM dan H Cok Ujang SH berjalan bergandengan tangan. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seiring perkembangan konstelasi jelang Pilkada Sumsel 2024, pengamat politik Drs Bagindo Togar Butar Butar menyebut Cik Ujang Madu Tiga Herman Deru

"JM Madu 1, ESP Madu 2, CU Madu 3 ??," kata Bagindo kepada Sripoku.com, Selasa (7/5/2024).

Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya ini mengatakan awalnya proses menjadi Pasangan Calon Gubernur di daerah ini tidak

sekompleks dan serumit seperti sekarang ini. Terkhusus yang dilakoni oleh sang Petahana Herman Deru, pasca tidak lagi berpasangan dengan Mawardi Yahya.

Beberapa bulan lalu publik provinsi ini begitu yakin mantan Gubernur Sumsel Herman Deru (HD) akan berpasangan dengan Joncik Muhammad (JM)

mantan Bupati Empatlawang, tetapi tak lama berselang muncul nama Eddy Santana Putra (ESP) Anggota DPR RI yang juga mantan Walikota Palembang 2 periode.

Ternyata tak berhenti pada sosok yang begitu dicintai masyarakat Kota Palembang ini . Kemudian beberapa hari terakhir ini, muncul nama Cik Ujang, mantan Bupati Lahat yang juga Ketua Partai Demokrat Sumsel.

Bahkan munculnya nama Cik Ujang terkesan lebih pasti karena dibarengi jadwal deklarasi antara tanggal 7-8 Mei. Bila dianalogikan di hadapkan kepada 3 pilihan yang masing-masing berbeda tipologi dan latarbelakang maupun orientasinya.

"Tetapi yang pada akhirnya pilihan jatuh kepada Cik Ujang. Tentu saja Joncik Muhammad dan Eddy Santana Putra akan kecewa. Bila tanpa

diberi penjelasan yang logis, etis maupun terbuka," kata mantan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (IKA Fisip Unsri).

Apalagi kedua tokoh ini relatif memenuhi persyaratan sebagai pendamping Gubernur Petahana, baik secara kualitas intelektual, sarat pengalaman di bidang

birokrasi dan pemerintahan, memiliki investasi sosial politik yang tinggi, jaringan sosial kemasyarakatan yang luas, kemampuan finansial yang memadai dan juga mempunyai daya dongkrak elektoral yang cukup teruji.

"Akhirnya wajar bila publik provinsi ini bertanya mengapa HD akhirnya akan menjadikan CU menjadi pasangannya?," ujar Gindo.

Dituntut respon atau jawaban dari diri HD secara terbuka dan bijaksana dengan bahasa yang sederhana serta awam mudah memahami.

Di sisi lain, tatkala Cik Ujang terpilih menjadi Bupati Lahat pada Pilkada Tahun 2018 warga lokal di sana bahwa biaya atau kapitalisasi politik yang dibelanjakan Cik Ujang tergolong cukup besar.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved