Pilkada Sumsel 2024

Dinamika Pilgub Sumsel: Hingga Jelang Pendaftaran, Kejutan Politik Sangat Mungkin Terjadi

Semakin mendekati pendaftaran pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel dinamika koalisi politik akan semakin menarik

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Peneliti Public Trust Institute, Fatkurohman SSos 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Semakin mendekati pendaftaran pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel dinamika koalisi politik

akan semakin menarik terutama bagi bakal kandidat Calon Gubernur yang sudah mendeklarasikan diri seperti H Herman Deru SH MM, Ir H Mawardi Yahya dan Dr Ir H Heri Amalindo MM.

Menurut Peneliti Public Trust Institute Bung Fatkurohman, hingga sampai awal Agustus mendatang, kemungkinan perubahan formasi pasangan

bakal calon gubernur dan wakil gubernur akan sangat mungkin terjadi. Hal ini dikarenakan bagian strategi paslon membuka peluang kemungkinan paling besar koalisi untuk memenangkan kontestasi pilgub Sumsel ini.

"Belakangan informasi menggambarkan ada komunikasi politik intens antara HD dan Heri, menandakan kran koalisi sangat mungkin terjadi.

Begitu juga dengan komunikasi politik HD dan Cik Ujang seakan mengewanjantahkan opini publik Mawardi - Harno yang melekat identik koalisi Gerindra - Demokrat," ungkap Bung FK sapaannya, Senin (6/5/2024).

Dia juga menganalisa resistensi pasangan MAHAR (Mawardi Yahya - Harnojoyo) cukup terbuka terutama dalam hal dukungan parpol.

Maka kedepan dinamika komunikasi antara Mawardi dan elit golkar sangat terjadi maka bisa saja terbuka peluang perubahan formasi baru

dengan masuknya kader-kader potensial golkar seperti Anita Noeringhati (Ketua DPRD Sumsel) yang juga bisa mewakili 32 persen pemilih Sumsel dari kelompok Jawa.

"Begitu juga komunikasi politik kelompok Mawardi dan Heri Amalindo sangat terbuka terjadi, semua itu tidak lain bagaimana penjajakan komunikasi

untuk mencari formasi peluang paling maksimal untuk menang. Jika hal ini terjadi jalan terjal maka kemungkinan lahir poros ke-3 juga akan sangat terbuka," terang Korwil Sumsel Public Trust Institute ini.

Dalam komunikasi politik pembentukan pasangan terutama pilkada, paling tidak hal yang menjadi perhatian.

"Pertama, memiliki basis pemilih atau tidak, kedua parpol pengusung ada atau tidak dan ketiga biaya politik. Jika tiga komponen ini terpenuhi terbentuknya koalisi pasangan akan sangat terbuka," jelas mantan Sekjen IKA Fisip Unsri.

Seperti diketahui baru saja marak pemberitaan mantan Bupati Lahat yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel H Cik Ujang SH

mengaku telah mendapat restu DPP Partai Demokrat untuk maju Pilkada Sumsel 2024 dan siap menerima pinangan menjadi Wakil Gubernur Sumsel pasangannya H Herman Deru.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved