Mengenal Komunitas Gnetion, Sukses Lahirkan Ribuan Aplikator Bekompeten di Indonesia

SRIPOKU.COM- Komunitas Gnetion yang diinisiasi oleh PT Global Indonesia Asia Sejahtera (GIAS Group) telah genap berumur tiga tahun.

Gnetion merupakan komunitas aplikator dan tukang bangunan pertama di Indonesia. Sejak berdiri pada tahun 2021, Gnetion telah melahirkan lebih dari 3000 aplikator berkompeten di dunia konstruksi bangunan.

Untuk memperingati momen ini Gnetion menggelar acara Kongkow Santai (KOSAN) Nasional secara online via Zoom dan offline di Cafe Lubuk Linggau, Jumat (8/3). Kegiatan tersebut sukses dihadiri oleh ratusan aplikator.

KOSAN Nasional ini turut dihadiri oleh Head of Marketing Community Department GIAS Group Aditya Pratama Saputra, Branch Manager GIAS Lubuk Linggau Randy Ignatius, dan Mentor Gnetion Academy Liman Sentosa.

Gnetion kali ini mengusung tema “Magnetic Closing” yang mana langsung dibawakan oleh mentor Gnetion Academy, Liman Sentosa.

Para aplikator yang hadir memperoleh banyak insight mengenai cara dalam membangun personal branding. Salah satu caranya adalah dengan melalui media sosial supaya lebih mudah ditemukan oleh calon konsumen.

Pentingnya personal branding pun telah terbukti oleh salah satu aplikator terbaik Gnetion asal Pontianak, yaitu Rusman Yatim.

Rusman menceritakan bahwa selama menjalani karir sebagai aplikator, dirinya juga aktif dalam mempromosikan kemampuan dan pengalamannya melalui sosial media.

Berkat upaya tersebut, kini Rusman telah memperoleh antrian pekerjaan proyek sampai enam bulan ke depan.

Head of Marketing Division GIAS Group Randu Arifiant mengatakan tiga tahun sudah GIAS Group dan Gnetion berkolaborasi dalam membangun komunitas aplikator pertama dan terbesar di Indonesia dengan lebih dari 3.000 member aplikator.

Harapannya Gnetion dapat terus bertumbuh sehingga dapat turut ikut andil dalam memajukan pembangunan nasional.

“Gnetion hadir tidak hanya untuk mewadahi aplikator untuk saling berbagi pengalaman. Namun, juga turut membangun kompetensi dan skill para aplikator supaya dapat terus bersaing di dunia konstruksi nasional,” ungkap Randu.