Pilkada 2024

Pilgub Sumsel Rasa Pilpres, Pengamat Sebut Mawardi-Harno Ditantang Herman Deru-Nanan & Heri-Popo Ali

Pengamat Politik Sumsel, Drs Bagindo Togar Butar Butar mengatakan, persaingan Pilgub 2024 mulai memanas

|
Editor: Odi Aria
Arief Basuki
Mantan wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengaku siap maju dalam Pilgub Sumsel November 2024, bersama mantan Walikota Palembang Harnojoyo 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Pengamat Politik Sumsel, Drs Bagindo Togar Butar Butar mengatakan, persaingan Pilgub 2024 mulai memanas, Rabu (13/3/2024).

Pasca mantan Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel Ir H Mawardi Yahya mendeklarasikan berpasangan dengan mantan Walikota Palembang H Harnojoyo SSos.

Ia berkeyakinan, akan muncul tiga pasangan kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan bersaing dalam Pilgub 2024 ini.

Siapa dua pasangan kandidat lain? Bagindo mengatakan, dua pasang kandidat lain yakni H Herman Deru dengan SN Prana Putra Sohe dan Dr Ir H Heri Amalindo dengan Popo Ali Martopo.

“Saya prediksi tiga pasang kandidat itu yang bakal muncul dan bertarung. Kalau benar, maka Pilgub Sumsel ini rasa Pilpres,” bebernya.

Dijelaskan Bagindo, pasangan Mawardi-Harnojoyo berharap dari dari vibrasi kemenangan Prabowo serta moncernya Gerindra dan naik daunnya AHY yang kini jadi Menteri ATR.

Baca juga: Sosok Prana Putra Sohe Digadang Wakil Herman Deru di Pilgub Sumsel, Dijuluki Walikota Termiskin

“Tapi saya nilai Mawardi-Harnojoyo dinilainya agak kurang pas. Walau pun sama-sama punya ketokohan, tapi jika berpasangan kurang kuat,” ujarnya.

Ia menambahkan, harusnya Mawardi yang pernah menjabat Ketua DPRD OKI dan menjabat Bupati Ogan Ilir dua periode ini bisa menggandeng sosok perempuan.

“Mungkin bisa dari Golkar yang dalam Pemilu 2024 ini moncer perolehan suaranya. Seperti sosok Anita Noeringhati ketua DPRD Sumsel sekarang,” ujarnya.

Lalu, untuk pasangan mantan Gubernur Sumsel H Herman Deru-SN Prana Putra Sohe, perpaduan Nasdem dan PKB. Menurut Bagindo mungkin terjadi karena mengikuti koalisi nasional. 

Sedangkan potensi berpasangannya Heri Amalindo-Popo Ali, juga mengikuti koalisi nasional, PDIP dan PPP.

“Yang pasti, tiga pasang kandidat ini  ada tarikan Komeringnya,” imbuh dia. 

Baca juga: Pengamat Ragu Duet Mawardi-Harnojoyo Bertahan Sampai Pendaftaran Pilgub Sumsel, Masih Terlalu Dini

Dari sisi kecukupan kursi di DPRD Sumsel, prediksi tiga pasang kandidat ini sangat memungkinkan karena sama-sama mencukupi minimal kursi untuk maju berpasangan.

Bagindo menegaskan, kalau nantinya benar-benar tiga pasang kandidat ini muncul, maka Pilkada di Sumsel akan luar biasa partisipasi pemilihnya.

Bakal serunya Pilgub dengan potensi tiga pasang kandidat itu dipastikan akan mendongkrak gairah pemilih pada Pilkada 17 kabupaten/kota lain yang akan digelar serentak dengan pilgub pada 27 November mendatang.

Duet Mawardi-Harno Diragukan Bertahan

Menurut Bagindo, apakah duet MaHar akan awet bertahan, hingga resmi terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Agustus nanti, sebagai peserta Pilkada masih menjadi tanda tanya. 


"Sebab, semua masih harus menunggu proses dan keputusan politik resmi, dari Parpol pengusung maupun pendukung, " kata Bagindo, Senin (11/3/2024). 


Diterangkan Bagindo, bila mengacu pada jumlah perolehan kursi dalam Pileg (Pemilu Legislatif) 2024 beberapa waktu lalu yang tergambar, partai Gerindra (11 kursi) dan Demokrat (8 kursi), total berjumlah 19 kursi, lebih dari cukup untuk syarat minimal dukungan 15 kursi. 


"Tetapi bila ingin direpresentasikan sebagai kekuatan politik Paslon  Presiden (Prabowo- Gibran) berpeluang terpilih. Tentu tak semudah itu, partai Golkar dan PAN  akan  bersanding pada Paslon MaHar ini.

Apalagi Golkar merupakan Parpol dengan perolehan kursi terbesar serta  memiliki tokoh- tokoh potensial, begitu pula dengan PAN," paparnya. 

Maka dari itu, Bagindo melihat publik belum sepenuhnya percaya soliditas Koalisi Nasional (Koalisi Indonesia Maju) akan mudah terwujud di daerah, termasuk di Sumsel.

"Artinya, masih terlalu dini Bakal Paslon MaHar ini dipastikan sebagai Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel ke depan, yang akan bertarung dalam Pilkada di Provinsi Sumsel nanti.

Kita tunggu sinyal dan sikap parpol koalisi maju lainnya. Terkhusus partai Golkar dan PAN Sumsel, " tandasnya. 


Ditambahkan Bagindo, dengan komposisi raihan kursi partai Golkar dan PAN di DPRD Sumsel, bisa saja kedua partai itu mengusung bakal pasangan calon sendiri, mengingat politik yang ada selama ini cair. 


"Golkar dan PAN di Sumsel meraup 18 kursi di DPRD Sumsel. Nah, bila akhirnya akan memunculkan bakal Paslon Gubernur yang berbeda, maka dipastikan menjadi Trouble Maker.

Bagi bakal paslon MaHar menjadi bakal paslon definitif, apalagi sela. Ini yang akan diunggulkan, " tandas Bagindo. 

Deklarasi Mawardi-Harno Berpasangan


Sebelumnya, Mantan wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya mengaku siap maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) November 2024, bersama mantan Walikota Palembang Harnojoyo. 


Pernyataan secara resmi keduanya niat untuk bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Sumsel yang akan datang, dalam sebuah acara yang dihadiri 'Panglima Perang' mantan Gubernur Sumsel Syahrial Oesman bersama sejumlah pendukung, Minggu (10/3/2024) di lapangan Golf Pertamina Palembang. 


Keduanya, mengumumkan keputusan mereka untuk mencalonkan diri sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan.


"Alhamdulillah hari ini saya bersama Pak Harnojoyo, tentunya mempunyai kesepakatan dalam rangka untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Sebagai calon gubernur Sumatera Selatan dan Pak Harnojoyo sebagai calon wakil gubernur Sumatera Selatan, kami mohon doa supaya dalam perjuangan kami ini InsyaAllah selalu dalam Ridha Allah subhanahu wa ta'ala." kata Mawardi Yahya

Ditambahkan Mawardi, ia tak menyatakan secara tegas pisah dengan mantan Gubernur Sumsel Herman Deru, namun dengan dirinya akan maju bersama Harnojoyo  menandakan ia tidak bersama lagi. 


"Tentunya, Alhamdulillah saya bersama Pak Herman Deru mungkin kamu melihat sendiri saya sebagai orang tua, saya tidak pernah arti kata perselisihan sampai selesai tentunya Alhamdulillah Sumatera Selatan, " tegasnya.


Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kesepakatan untuk maju sebagai calon gubernur Sumatera Selatan bersama Harnojoyo, adalah langkah penting dalam perjuangan politik. 


"Yang penting saya dengan pak Harnojoyo sepakat untuk maju sebagai calon gubernur Sumatera Selatan, tentunya yang menjadi panglima perangnya adalah Syahrial Oesman,  siapa-siapa pengusung kita itu kita belum bicara baik internal baik tidak berdasarkan pengalaman yang ada," ungkapnya.


Sementara itu, Harnojoyo menambahkan, siap untuk bertarung di Pilgub Sumsel bersama Mawardi Yahya nantinya. 


"Kami bersama-sama sebagai salah satu dari pimpinan perjuangan dalam kemenangan Mawardi dan Harnojoyo untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Gubernur Sumatera Selatan yang akan datang. Kami siap berdua untuk maju dalam perhelatan ini dan mohon dukungan serta doa dari seluruh masyarakat Sumatera Selatan, " paparnya. 


Dengan deklarasi ini, persaingan dalam Pilkada Gubernur Sumatera Selatan semakin memanas. Masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan dan partisipasi aktif dalam proses demokrasi ini untuk memilih pemimpin yang akan memajukan Sumatera Selatan ke depan.

Nanan Sadar Diri

Mantan Walikota Lubuklinggau dua periode Drs H Sopril Nurmansyah Prana Putra Sohe MM tertawa saat dijagokan bakal menjadi Calon Wakil Gubernur Sumsel pendamping Calon Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM di Pilgub Sumsel, Rabu 27 November 2024 mendatang.

"Ha.ha..ha.. Alhamdulilah namo kito dijagokke. Terima kasih ada yang support, ada yang dukung," ungkap pria yang akrab disapa Nanan kepada Sripoku.com, Selasa (12/3/2024). 

Seperti diketahui Herman Deru yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel baru saja dipastikan tidak lagi berkoalisi dengan pasangan sebelumnya. HDMY (Herman Deru - Mawardi Yahya) sudah bubar setelah mantan Wakil Gubernur Sumsel Ir H Mawardi Yahya mendeklarasikan berpasangan dengan mantan Walikota Palembang H Harnojoyo SSos.

Nanan yang merupakan Caleg DPR RI Dapil Sumsel 1 terpilih dari Partai Kebangkitan Bangsa dan berpeluang mendapatkan kursi ke 5 yang akan duduk di Senayan mengaku belum terpikir untuk Pilgub.

"Belumlah, kita baru saja selesai perhelatan Pileg," kata Nanan yang sempat digelari 'Walikota Termiskin' lantaran laporan harta kekayaannya tertera memiliki utang mencapai Rp 12 milyar.

Pria kelahiran Lubuklinggau 12 April 1967 ini mengaku sadar diri untuk maju Pilgub Sumsel, mengingat perolehan suaranya pada Pileg sebesar 103.369 dinilai tidak signifikan menjadi tolok ukur. 

"Walau terpilih, tapi dengan suara saya 103 ribu itu bisa jadi ukuran," kata kata suami dari Hj Yetti Oktarina yang masih belum beruntung maju sebagai Calon DPD RI Dapil Sumsel. 

Alumnus S1 FISIP Unsri Palembang dan menyelesaikan pendidikan S2-nya di STIE Widya Jayakarta sebagai seorang Magister Manajemen ini menyatakan bakal fokus menjalani amanah sebagai wakil rakyat di Senayan periode 2024-2029.

"Ya kita melihat ukuran Pileg kemarin, makanya sekarang ini lebih fokus dulu ke situ (Senayan)," kata Nanan.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved