Kasus DBD di Palembang
Kasus Demam Berdarah di Palembang Turun tapi Angka Kematian Meningkat
Dinas Kesehatan Palembang mencatat sepanjang 2024 terdapat lima orang meninggal dunia karena Demam Berdara
Penulis: Hartati | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dinas Kesehatan Palembang mencatat sepanjang 2024 terdapat lima orang meninggal dunia karena Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudi Setiawan mengatakan, kasus DBD meninggal dunia terjadi menimpa satu orang laki-laki dan empat orang perempuan.
Sementara itu total kasus DBD di Palembang hingga 29 Februari berjumlah 371 kasus yang tersebar di semua kecamatan.
Data untuk bulan Februari sedikit melandai yakni di angka 155 penderita DBD atau turun dibanding angka penderita DBD pada Januari yang tercatat 216 kasus atau tertinggi sejak 2020 lalu.
Penderita DBD di Palembang pada Februari turun setiap pekan berturut-turut yakni pada minggu pertama tercatat ada 52 kasus, pekan ke dua dengan 45 kasus, pekan ketiga 34 kasus dan pekan ke empat kembali turun dengan 24 kasus DBD.
"Alhamdulillah jumlah penderita DBD Februari ini turun dan kita berharap upaya yang telah dilakukan Dinkes untuk membasmi jentik nyamuk ini berhasil dan angka DBD terus turun," ujarnya, Senin (4/3/2024).
Yudi mengatakan jumlah DBD terbanyak tercatat di Kecamatan Sukarami dengan jumlah 66 kasus disusul kecamatan Kalidoni 44 kasus dan Ilir Barat 1 26 kasus disusul kecamatan Sako dengan 25 kasus DBD.
Sementara itu kasus DBD paling sedikit tercatat di Kecamatan SU II dengan 12 kasus, Ilir Timur 1 10 kasus, Plaju 8 kasus dan Bukit Kecil tujuh kasus.
"Untuk mencegah DBD telah dilakukan upaya pencegahan yakni pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M plus," ujar Yudi.
Yudi menambahkan kasus DBD jika diklasifikasikan berdasarkan jumlah yang ditangani di puskesmas maka, puskesmas Sosial menangani kasus DBD paling banyak yakni 29 kasus, disusul puskesmas Kalidoni 21 kasus, puskesmas 4 ulu 18 kasus dan puskesmas Makrayu dengan 17 kasus disusul puskesmas Gandus, Padang Selasa dan Sako dengan 16 kasus DBD.
Sementara jumlah kasus DBD paling sedikit berada di puskesmas Karya Jaya, Nasgaswidak, Kampus, Boom baru dan puskesmas 5 Ilir dengan jumlah kasus 1 penderita DBD, sedangkan puskesmas 7 ulu nihil kasus DBD.
Berdasarkan kelompok usia kasus DBD didominasi terjadi pada usia 5-14 tahun dengan jumlah 203 kasus, 15-44 tahun sebanyak 103 kasus, 1-4 tahun sebanyak 53 kasus di bawah 5 tahun sembilan kasus dan di atas 44 tahun tiga kasus.
Kasus di DBD jika dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin tercatat 180 kasus terjadi pada pasien perempuan dan sisanya 191 terjadi pada kasus pasien laki-laki.
Selain upaya mengedukasi masyarakat agar sadar dan waspada bahaya DBD dengan 3M, Dinkes juga melakukan penyelidikan epidemiologi di 371 lokasi juga pemberian larvasida pada 371 rumah di Palembang.
"Masyarakat diminta terus waspada dampak penyakit musim hujan sehingga bisa menekan angka jumlah penyakit yang bisa menjangkiti masyarakat," tutup Yudi.
Raih Apresiasi Polri, Kilang Pertamina Plaju Punya Sistem Pengamanan Berkelas Nasional |
![]() |
---|
'DIUMPETIN TUH, Bohong Bohong' Polisi Berpangkat Kompol Hadapi Massa yang Marah di Kwitang |
![]() |
---|
Polri Masih Bungkam Sosok Sopir Mobil Rantis Lindas Driver Ojol, 7 Anggota Brimob Diperiksa Propam |
![]() |
---|
PRABOWO Tegaskan Brimob yang Sebabkan Ojol Meninggal Tanggung Jawab, Ini Janjinya ke Keluarga Korban |
![]() |
---|
Viral Driver Ojol Tewas Dilindas, Prabowo Imbau Masyarakat Tetap Tenang & Percaya dengan Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.